Chapter 29 : Duel di halaman belakang

80 7 0
                                    

Rigel bersikap waspada dengan melihat kearah prof. Nickol.

Prof. Nickol yang sudah bersiap langsung dengan cepatnya mengarahkan tangan kananya kearah Rigel.

"Sihir air, Meriam Air!!"

Gumpalan Air membentuk peluru meriam muncul dan melesat dengan cepatnya menuju kearah Rigel.

Melihat serangan itu, Rigel berusaha untuk menghindarinya dengan menggerakan tubuhmya ke samping.

Hal hasil meriam air itu melewati bahu Rigel dan kemudian menghantam sebuah patung yang ada dibelakang Rigel, hingga membuat patung itu hancur. Melihat itu, Rigel hanya mengeluarkan senyuman kesal.

Lalu dengan pisau ditanganya, dia kemudian berlari menuju kearah Prof. Nickol.

"Sihir air, Meriam air ... meriam air ... meriam air."

Prof. Nickol menembakan beberapa meriam air kearah Rigel. Namun, Rigel menghindarinya dengan berlari Zigzag.

Lumayan nak, pikir Prof. Nickol.

Ketika jarak antara mereka berdua sudah cukup dekat, Rigel melompat sambil mengarahkan pisaunya ke arah Prof. Nickol.

Tampa perlawanan dari Prof. Nickol, pisau itu menusuk dada dari Prof. Nickol.

"Berhasil!!!" Ucap Sebastian saat melihat kejadian itu.

"Tidak lihat." Rakku menunjuk kearah Prof. Nickol yang tertusuk.

Terlihat disekitar Bagian tubuh yang terusuk pisau berubah menjadi air.

Melihatnya, Rigel langsung mencabut pisaunya dan berusaha kembali menyeranya.

Akan tetapi, ketika hendak menyerang Prof. Nickol. Tubuh Prof. Nickol tiba-tiba mulai mengembang seperti balon. hal itu membuat serangan yang hendak rigel lakukan terhenti.

Tubuh Prof. Nickol semakin besar dan mulai tak terkendali. Dengan pipinya yang juga mengembang Prof. Nickol berkata.

"Sihir air, ledakan tubuh."

Rigel membuka lebar matanya dan langsung mengeluarkan sihirnya.

"Limbo."

Kaboom!!!!.....

Beberapa saat ketika Limbo Rigel keluar, sebuah ledakan cukup besar terjadi. Percikan air dan kabut uap yang mempunyai tekanan yang kuat menyebar di area sekitar.

Rakku dan Sebastian yang dengan kaget langsung membalikkan badan sambil memegang kepala mereka untuk berlindung dari ledakan tersebut.

Rigel yang berada dekat ledakan  terlempar cukup jauh. Namun, dia selamat karna Limbonya berhasil melindunginya dari ledakan itu.

Kemudian dengan sigapnya dia memutar badanya lalu dengan kedua kakinya dia mendarat dengan aman.

Tapi walaupun mendarat dengan selamat, Pisau yang dimiliki Rigel harus terlempar sangat jauh akibat ledakan itu hingga membuat sebuah kaca jendela mension pecah.

Rigel yang tampa senjata lalu melihat kearah kabut uap. Dia melihat sesosok bayangan manusia di dalam kabut uap itu.

"Biasanya orang akan mati setelah menerima ledakan air seperi itu," ucap Prof. Nickol yang ada didalam kabut itu.

Rigel yang menyadari siapa yang ada didalan kabut itu langsung menggertakan giginya sambil sedikit mengeluakan senyuman.

"Itu sudah keterlaluan Prof. Nickol."

"Menusuk dengan menggunakan senjata tajam juga sudah keterlaluan Nak." Balas Prof. Nickol.

"Tapi lawan anda itu adalah anak sepuluh tahun. Apa anda tidak bisa menahan diri."

The Story of Mr.RigelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang