Chapter 24 : Aku berjuang II

96 7 0
                                    

Rigel Mengelap darah dari mulutnya, dia membentuk sikap waspada.

"Sihir angin, pusaran angin,"

Tangan Gordo menunjuk kedepan dan sebuah pusaran angin mendatar dengan panjang dua setengah meter  muncul didepan tangan Gordo lalu pusaran angin itu melaju menuju Rigel.

Rigel menghindar dengan melompat kebelakang. Pusaran angin itu menerjang pepohonan mengejar mengejar Rigel yang berusaha menghindar.

Akibatnya Pepohonan hancur dan tumbang akibat serangan itu. Rigel terus menghindar kebelakang hingga Pusaran angin itu menghilang.

Jarak antara Rigel dan Gordo sedikit jauh.

Gordo kemudian mengangkat tangannya, lalu muncul sebuah aliran angin berbentuk bola.

Melihat itu, Rigel mempersiapkan dirinya dengan memegang erat bayonetnya.

"Tidak ada pilihan lain. Serangan terakhir! Teknik sihir!, Respirasi sihir!!."

Whooosss!!!......

Dengan amat sangat cepat, Rigel bergerak menuju kearah Gordo.

"Sihir angin!!, meriam angin!!..." teriak Gordo.

Gordo langsung mengarahkan tanganya kedepan Rigel. Membuat meriam angin itu melesat layaknya peluru meriam yang ditembakan dari meriam.

Rigel dengan mata merahnya, dengan  amat sangat cepat mengayunkan bayonetnya dan membelah meriam angin itu menjadi dua.

"Apa!! Bagaimana bisa ...".

Gordo sangat terkejut dengan apa yang dia saksikan.

"Cih... sihir Angin, bil-"

"Limbo." ucap Rigel

Belum sempat mengucapkan sihir perut Gordo langsung ditinjuu oleh limbo milik Rigel, Gordo tidak menyadari keberadaan limbo Rigel didepanya.

Kenapa ini, aku dipukul? Oleh siapa?, apa anak ini? tapi dia...

Pikir Gordo saat menerima pukulan itu.
Tapi tidak punya waktu untuk memikirkanya, Rigel sudah ada. Didepanya.

"Aaaa!!!..... " teriak Rigel

Tangan kanan Gordo hendak menahan boyonet yang hendak menerjang jantungnya.

"Apa!"

Tampa tau, tangan Gordo ditahan oleh Limbo yang memegang tangannya, tapi Gordo masih memiliki Tangan kirinya yang juga mencoba untuk menahan serangan Rigel.

"Tidak kena!!!" Ucap Gordo.

Sudut mulut Rigel terangkat.

"Kena."

***

Ssruuukkkk.....

"Eeeaarrkk!!!..... "

Limbo menghilang ketika Rigel  merobek bagian pinggir perut Gordo dengan cepat. Lalu dengan cepat pula  Rigel melompat keatas pohon dan pergi menjauh meninggalkanya Gordo yang langsung terbaring ditanah.

Disisi lain Gordo terlentang ditanah dengan tangan yang memegang perutnya, darah terus keluar dari perutnya.

Pasukan Republik yang mengejar datang dan membantu Gordo.

"Cepat amankan area sekita," ucap komanda pasukan itu.

Lalu dia melihat Gordo yang terbaring bersimbah darah didepannya.

"Healer!, healer! cepat sembuhkan dia."

"Baik."

Healer itu mencoba Menyembuhkan Gordo, sedangkan Komandan itu mengajak bicara Gordo yang terlihat lemas.

The Story of Mr.RigelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang