Beberapa lama setelah pertarungan itu berakhir, Rakku datang ke ruangan Prof. Nickol, dia mengetuk pintu.
"Silahkan masuk," suara Prof. Nickol dibalik pintu.
Rakku membuka pintu dan masuk kedalam ruangan itu, dia memberi hormat kepada Prof. Nickol yang duduk dimejanya.
"Bagaimana keadaan Nak Rigel sekarang Tuan Rakku?" tanya Prof. Nickol.
Rakku mendekat kearah meja Prof. Nickol dan kemudian dia menjawab pertanyaan.
"Dia masih belum sadar, tapi Keadaanya sudah membaik. Sekarang Sebastian sedang merawatnya dikamar."
"Baguslah keadaanya sudah baik."
"Iya," kata Rakku. "Ini semua berkat anda yang sudah menyembuhkan Tuan Muda." Rakku lalu menundukan sedikit kepalanya. "Saya ucapkan terima kasih."
"Itu tidak masalah," balas Prof. Nickol. "Lagi pula ini salahku melepaskan sihir yang begitu besar pada anak itu."
Rakku mengangkat kepalannya dan Dengan nada yang sedikit serius Rakku membalas ucapan pada Prof. Nickol.
"Tapi syukurlah kondisi Tuan muda sudah membaik."
"Iya," kata prof. Nickol yang lalu menyenderkan badanya dikursi lalu melanjutkan perkataanya. "Dia anak yang luar biasa."
Prof. Nickol lalu berpikir dalam hatinya bahwa kemampuan Rigel dalam hal ketahanan membuat Prof. Nickol tertarik dengan Rigel.
Jika dia masuk militer, mungkin Anak ini akan menjadi aset yang berharga bagi militer, umm...ini pasti sangat menarik. Pikir Prof. Nickol.
Sedikit senyuman terlihat diujung mulutnya saat prof. Nickol terdiam memikirkan tentang Rigel,
Disisi lain Rakku melihatnya Prof. Nickol yang terdiam berusaha memanggilnya.
"Prof. Nickol."
"Ee-Iya," Prof. Nickol menjawab
Prof. Nickol melihat Rakku yang terlihat seperti orang yang bingung kemudian bertanya pada Rakku.
"Ada Apa Rakku?"
Rakku membalasnya dengan sebuah pertanyaan.
"Maaf Prof. Nickol, ee... saya ingin tanya, apa maksud anda memanggil saya kesini?"
Wajah tersadar nampak dari Prof. Nickol. Dia kemudian mearik laci dimejanya dan mengambil sebuah amplop.
Setelah itu, sambil memegang amplop, Prof. Nickol menjelaskan maksudnya memanggil Rakku ke ruanganya.
"Maksud aku memanggil Tuan Rakku kesini adalah karena aku ingin Tuan Rakku memberikan ini kepada Nak Rigel."
Prof. Nickol menyodorkan Sebuah amplop itu kemeja. Sementara itu mata Rakku terbuka lebar dan berkata.
"Apa ini..."
Prof. Nickol hanya mengangguk sambil mengeluarkan Senyuman didepan Rakku yang nampak terkejut.
***
Aku membuka mataku perlahan, dan dengan tubuh yang masih lemas aku mencoba untuk bangun.
Saat aku bangun aku masih bisa merasakan guncangan di kepalaku, sambil terduduk aku memegangi kepalaku denga erat.
Aku lalu mengingat kejadian sesaat setelah aku pingsan terkena ledakan air itu.
Saat ledakan air itu terjadi, aku gagal mengaktifkan sihir Limbo milikku. Hasilnya, aku terhempas sangat keras keudara dan juga membuat kulitku terbakar seperti terkena air panas.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Mr.Rigel
ФэнтезиBercerita tentang seorang karyawan sebuah perusahaan yang menjalankan tugasnya untuk pergi mengambil uang di Bank bersama rekanya. Namun, nasib buruk menimpanya, nyawa dari karyawan itu harus berakhir ditangan seorang perampok yang menghadang perjal...