26. BAREL 🌹

3.3K 418 52
                                    

Haii bestie, aku kembali^-^

Jika ada typo mohon di kasih tanda ya, jangan lupa untuk vote dan komentar itung-itung sebagai dukungan kalian untuk aku^-^

Spam komentar disini❤️

Langsung aja yaa!!

"Samuel siniin makanan gue ihh!! Gue lempar sepatu nih!!"pekik Agatha.

Agatha yang sedang asyik makan, tiba-tiba Samuel datang dan mengambil makanannya. Tentu saja gadis itu marah, Agatha paling tidak suka jika sedang makan di ganggu.

"Gue bagi tha, jadi cewek jangan pelit!" Samuel terus menghindar dari kejaran Agatha. Melihat gadis itu makan dengan lahap membuat Samuel jadi lapar.

"Biarin pelit! Samuel balikin ih, kok lo jadi nyebelin sih kaya si ketumbar!"

"Udahlah tha, ini kan makanannya masih banyak nih abisin aja buat kamu,"ucap Aurel yang menengahi perdebatan antara Agatha dan Samuel.

Padahal hanya sebuah kue saja membuat satu ruangan gaduh. Ya, memang sih kue bikinan mommy Raya dan mamih Bella rasanya tidak perlu ragukan lagi sangat enak buktinya sampe semua rebutan.

"Ketum temen lo tuh nyebelin! Balik sono ke asal lo!"ketus Agatha yang menatap sinis Samuel bukannya merasa bersalah pria itu malah menjulurkan lidahnya pada Agatha.

Cakra hanya bergumam dia terlalu fokus dengan ponsel yang ada di tangannya tanpa memperdulikan keadaan sekitar. Begitulah jika Cakra sudah bermain game padahal kondisinya saat ini sedang sakit, tapi pria itu tidak bisa lepas dari game nya.

"Ini lagi. Lagi sakit malah nge-game. Belom aja tuh hp di sita mommy."

"Asal lo gak cepu mah, aman hp gue. Ah, Kalah kan gue! Gak seru nih game kalah mulu gue!"kesal Cakra yang melempar ponselnya asal.

Mereka hanya menggelengkan kepalanya heran dengan Cakra. Sakit gak sakit sama aja.

Aurel menatap Bara yang duduk di sebelahnya. "Kak Bara mau lagi kuenya?"tawar Aurel.

Bara mengangguk. "Mau. Suapin tapi,"

Dengan senang hati Aurel menyuapinya. Sedangkan Januar dan Chika yang melihatnya dibuat tidak percaya dengan sikap Bara. Pertama kalinya mereka melihat sikap Bara seperti ini, biasanya mereka selalu melihat sikap Bara yang dingin, tegas dan tatapan tajamnya tapi kali ini sangat berbeda.

Jadi, begini ya jika cowok dingin kalo sudah bucin.

"Gimana, enak gak?"

"Hemm enak banget! Pantesan kue buatan Tante Raya sama tante Bella laku keras orang seenak ini. Mamah aku musti coba nih,"ucap Bara.

"Harus dong!! Gimana kapan-kapan aku buatin mamah kakak kue? Itung-itung bisa deket sama mamah kakak,"ucap Aurel semangat.

Bara yang mendengarnya pun tersenyum, gadisnya benar-benar menggemaskan Bara pun tidak segan-segan mengacak rambut Aurel.

"Gemesin banget sih kamu, makin cinta aku jadinya."

Juan yang tidak sengaja mendengar ucapan Bara pun memutar mata melasnya, kenapa Bara jadi menjijikkan seperti itu?

"Alay banget sih,"sindir Juan.

"Sirik aja jomblo. Cari pacar sana biar gak iri tuh Chika jomblo, gas sana!"ucap Bara.

Chika yang di sebut namanya pun langsung tersipu malu, dia melirik ke arah Juan. Tapi pria itu hanya mengangkat bahunya acuh dan kembali fokus pada laptop nya membuat Chika cemberut.

BAREL (Bara& Aurel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang