BAREL (Bara& Aurel)

29. BAREL 🌹

Haii bestie, aku kembali^-^

Jika ada typo mohon di kasih tanda ya, jangan lupa untuk vote dan komentar itung-itung sebagai dukungan kalian untuk aku^-^

Spam komentar disini❤️

Langsung aja yaa!!

"Lo gila?! Kenapa bisa lo nunjukin muka di depan dia? Lo tau kan kalo itu bikin dia syok?"

Entah apa yang ada dipikiran pria di hadapannya Samuel saat ini. Bagaimana dia bisa menampakkan wajahnya di depan gadis itu?

"Gue gak sengaja ketemu sama dia Sam, itu kebetulan."

Samuel menepuk pundak pria itu. "Respon dia gimana pas liat lo?"

"Gak perlu gue jelasin lo pasti tau respon dia gimana." Sudah sangat jelas bukan? Siapapun yang melihat seorang yang mereka anggap sudah tiada dan tiba-tiba saja muncul di hadapan mereka, pasti terkejut bukan?

Terlebih Aurel, gadis itu masih sedih atas kehilangan pria dari masalalunya dan tiba-tiba pria itu muncul kembali di hadapannya.

"Terus kenapa lo ke indo mendadak? Gak bilang-bilang lagi, ada urusan apa?"tanya Samuel.

"Ada kerjaan."

Nathan memang sengaja tidak memberi tau Samuel jika dirinya akan ke Indonesia selain ada urusan kerja, dia juga ingin melihat teman dan orang-orang yang dia kenal. Ya, walaupun melihat dari kejauhan tapi itu sudah membuatnya tenang. Setidaknya mereka bisa hidup seperti biasa walaupun tidak ada dirinya diantara mereka.

"Salah satunya Aurel kan? Inget than, dia udah punya Bara dan lo juga udah punya manusia planet itu. Kalian udah punya kebahagiaan masing-masing, lo ngerti kan maksud gue?"

Nathan mengangguk. "Lo tenang aja Sam, gue tau itu kok. Dan satu lagi bisa gak lo gak manggil Aileen dengan sebutan manusia planet?"

Nathan sama sekali tidak ada niatan untuk merebut Aurel dari Bara karena sampai kapanpun dia tidak akan bisa. Nathan juga sudah memiliki Aileen gadis yang saat ini sudah berstatus sebagai calon tunangannya jadi tidak mungkin dia mengkhianati Aileen, walaupun di lubuk hatinya yang terdalam dia masih menyayangi Aurel.

"Nama tuh cewek ribet than, gue sering kepeleset manggilnya. Oh iya, lo kesini sama dia juga apa nggak?"

Nathan menggelengkan kepalanya. "Dia gak gue ajak. Ya, paling nanti dia nyusul."

Nathan berjalan menuju jendela dia memasukan kedua tangannya ke saku. Nathan melihat pemandangan ibu kota dari jendela, saat ini dia berada di apartemen milik Samuel.

"Nathan ada yang mau gue ceritain sama lo ini penting banget." Nathan menatap Samuel dan menyuruhnya untuk melanjutkan bicaranya.

"Gue lupa kasih tau lo kalo Cakra abis kecelakaan. Dia jatuh dari tangga,"ucap Samuel sontak membuat Nathan terkejut.

"Hah? Seriusan? Terus keadaan dia gimana, baik-baik aja kan?"tanya Nathan khawatir.

"Dia baik-baik aja kok. Cuman, gue ngerasa curiga sih gak mungkin kan Cakra bisa jatuh tiba-tiba? Ya, emang sih Cakra orangnya petakilan tapi ini agak aneh aja menurut gue. Apa lagi katanya di tangga tempat Cakra jatuh itu ada minyak gak mungkin kebetulan kan ya?"