Haii bestie, aku kembali^-^
Jika ada typo mohon di kasih tanda ya, jangan lupa untuk vote dan komentar itung-itung sebagai dukungan kalian untuk aku^-^
Spam komentar disini❤️
Langsung aja yaa!!
"BANG CAKRA!!"
Pagi hari yang cerah di kediaman keluarga William sudah di awali dengan teriakan Aurel membuat seisi mansion terkejut mendengarnya. Padahal ini masih pagi, tapi gadis itu sudah teriak-teriak mereka pun langsung melihat apa yang sedang terjadi.
"Ada apa sih, pagi-pagi ribut?"tanya Arthur penasaran.
"Papih, itu bang Cakra! buku design aku ketumpahan kopi liat. Ini itu mau aku kumpulin ke dosen, kalo udah basah kaya gini gimana bisa aku kumpulin pih,"rengek Aurel.
Tadi Aurel menaruh buku tugasnya di meja dan di tinggal sebentar. Ketika balik lagi bukunya sudah basah dan si pelaku sedang memegang gelas yang sudah kosong menatap buku Aurel dengan polos, siapa lagi kalo bukan Cakra.
"Ada apa ini?"tanya Keenan yang baru saja datang.
"M--maafin abang sweetie, t--tadi gelasnya panas jadi refleks jatuhin gelasnya. Abang gak liat ada buku kamu di situ, maaf ya,"lirih Cakra merasa bersalah.
Mata Aurel berkaca-kaca, butuh perjuangan untuk menyelesaikan tugas itu. Aurel bahkan sampai begadang dua hari berturut-turut untuk menyelesaikannya dan ketika sudah selesai, dalam sekejap tugasnya hancur.
Rasanya sakit tapi tidak berdarah.
Aurel mengambil buku tersebut tapi ketika hendak mengambilnya tiba-tiba Keenan mencekal tangan Aurel.
"Jangan sentuh. Panas!"ucap Keenan, dia pun mengambil buku tersebut dan membersihkannya hati-hati.
"Dek, maafin Abang,"sesal Cakra, melihat adiknya bungkam seperti itu membuat Cakra tidak nyaman.
"Sayang, ada apa? Kenapa kamu nangis hemm?"tanya Raya yang terkejut melihat putrinya berkaca-kaca.
Aurel menggelengkan kepalanya dia mengusap air matanya. Percuma saja jika di bersihkan, itu tidak akan berhasil karena itu kena air kopi bukan air biasa. Ini juga salah Aurel yang menaruhnya sembarangan.
"Nah loh ceker, Aurel nangis!" Cakra langsung menatap tajam Juan, situasi seperti ini sepupunya itu malah bercanda.
"Sweetie,,"
"Gapapa bang, ini salah aku juga yang taruhannya sembarang. Nanti aku bilang dosen supaya nyusul kumpulin tugasnya,"ucap Aurel tersenyum tipis, itu membuat Cakra makin rasa bersalah.
"Udah bang, percuma kalo di bersihin nanti aku buat lagi,"ucap Aurel yang mengambil buku tersebut dari tangan Keenan.
"Cakra lain kali hati-hati, lihat lah apa yang kamu perbuat." Cakra hanya bisa menunduk dia akui kalo dirinya ceroboh, Cakra sangat tau perjuangan adiknya membuat tugas itu.
"Udah Aurel gapapa kok. Kalo gitu Aurel pamit mau berangkat duluan ada kelas pagi, Aurel duluan!"pamit Aurel.
"Gak sarapan dulu sayang?"tanya Raya yang mencegah putrinya pergi.
Aurel menggelengkan kepalanya. "Di kampus aja mom, udah telat soal."
Setelah mengatakan itu Aurel pun bergegas pergi. Mereka hanya bisa melihat kepergian Aurel, mereka tau jika Aurel sedang tidak baik-baik saja tapi gadis itu bersikap biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAREL (Bara& Aurel)
Fiksi Remaja(Ini adalah cerita kelanjutan dari My overprotektif brothers) Kisah ini menceritakan tentang perjalanan cinta Bara dan Aurel. Aurel Elvina William si gadis polos mencintai Bara Gavino Aldric yang juga mencintainya. Bara terkenal memiliki sifat dingi...