27. BAREL 🌹

3.6K 449 89
                                    

Haii bestie, aku kembali^-^

Jika ada typo mohon di kasih tanda ya, jangan lupa untuk vote dan komentar itung-itung sebagai dukungan kalian untuk aku^-^

Spam komentar disini❤️

Langsung aja yaa!!

Perasaan Aurel saat ini campur aduk. Pikirannya tertuju pada seorang pria, yaitu Bara sekarang jam sudah menunjukkan pukul delapan malam tapi pria itu belum ada kabar sampai sekarang membuat Aurel khawatir.

Tidak biasanya Bara seperti ini, dia pasti selalu menyempatkan waktu untuk memberi kabar sesibuk apapun dia.

Aurel juga terus menghubunginya tapi nomor Bara tidak aktif membuat perasaan Aurel makin tidak enak takut-takut terjadi sesuatu pada pria itu.

Saat ini Aurel berada di balkon menikmati angin malam sebenarnya mommy Raya menyuruh Aurel untuk berkumpul di ruang keluarga bersama yang lain, tapi Aurel menolaknya karena dia masih sangat kesal dengan abangnya Keenan dan Rendi dua pria dewasa itu sangat menyebalkan.

"Kak Bara kamu kemana sih, jangan buat Aurel khawatir!"gumam Aurel.

Pintu kamar Aurel tiba-tiba terbuka menampilkan seorang pria berpenampilan santai dengan celana pendek dan kaos oblong polos. Pria itu berjalan ke arah Aurel adiknya, gadis itu belum menyadari keberadaannya.

"Adik Abang ngapain malam-malam begini ngelamun di balkon hemm?" Aurel melonjak kaget ketika seseorang menyentuh pipinya dia pun langsung melihat pelakunya.

"Kak Sean, ih kagetin aja!"

Ya, dia adalah Sean. Sean yang tidak melihat keberadaan adik kesayangannya di ruang keluarga pun memutuskan untuk mencarinya di kamar.

"Siapa yang ngagetin kamu coba, kamu nya aja yang ngelamun. Pasti lagi mikirin bocah bengek itu kan? Udahlah, jangan di pikirin tuh anak dia pantes dapetin pukulan dari bang Keenan malahan kurang dari Abang belum."

Jujur Sean sangat marah dengan Bara bagaimana bisa masalah sebesar itu mereka merahasiakannya dari keluarga?

Aurel menatap sinis Sean. "Bang Sean sama aja kaya bang Keenan! Mendingan Abang keluar sana aku lagi gak mood berantem!"ketus Aurel.

"Dih kok kamu kasar sih Queen? Hemm, abang jadi curiga nih. Jangan-jangan kamu ada hubungan khusus ya sama sih bengek itu?"tuding Sean yang menyipitkan matanya curiga.

Mendadak Aurel gugup, dia pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Jangan gak jelas deh bang, keluar sana! Aku mau istirahat!"elak Aurel.

Sean mengecek jam yang ada di tangannya. "Dih, masih jam setengah sembilan juga tumben. Mendingan keluar sama Abang yuk jalan"

"Nggak ah, mau kemana lagi. Lagipula mana boleh aku keluar malam-malam!"sindir Aurel.

Aurel jarang keluar malam jika ia ingin pergi pasti salah satu Abangnya harus serta ikut. Tentu saja untuk menjaga Aurel, berlebihan dasar.

"Heheh, kan sama abang sayang, pasti boleh lah." Sean memajukan wajahnya membisikkan sesuatu pada Aurel. "Kita beli es krim. Gimana mau gak?"

Aurel yang mendengar kata es krim pun langsung tersenyum senang. Ia pun mengangguk semangat, Aurel tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan langkah ini.

BAREL (Bara& Aurel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang