Inti dari kearifan adalah percaya bahwa loncatan dari kehidupan mental kita menjawab jiwa manusia yang lebih dalam dan berkuasa.
-Kang Bucin-"Eh, Ren. Kamu tau enggak?"
Renjana terkejut tiba-tiba Riani mengagetkannya dari belakang. Sontak mata Renjana yang tajam setajam silet langsung mengekori Riani. Kini gadis itu kembali ke dirinya yang cupu, culun, dan lugu. Jauh berbeda dengan yang di rumah begitu stylish serta aesthetic sangat melek fashion.
"Apaan?!" tanya Renjana tak acuh.
"Tuh." Telunjuk Riani mengarah ke segerombolan siswa yang memenuhi papan pengumuman. Sekaligus memenuhi isi koridor.
Renjana menghela napas panjang, mengusap wajah kasar, dan mendengkus kesal. "Lo pikir gue peduli sama gosip murahan kek gitu? Gak!"
"Tapi Ren ini masalah Pak Erlangga. Guru kewarganegaraan yang baru pindah itu!" cegah Riani berusaha meyakinkan watak Renjana yang seolah tidak peduli itu.
"Terus apa masalahnya ama gue?" Renjana menaikkan sebelah alis. Memang sifat kasar Renjana tidak pernah berubah meski Riani sudah menolongnya berkali-kali. Masih sama seperti yang dulu-dulu.
"Kamu kan hero, Ren. Tolongin mereka dong kasihan. Cuma kamu yang bisa maju terus melawan mereka," rayu Riani.
Sontak Renjana bergidik ngeri sekaligus ingin tertawa. Gadis cupu yang menyamar itu tidak tahu bagaimana latar belakang Renjana dengan Erlangga. Psychopath dan guru anti-mainstream itu tidak pernah akur sampai kapanpun. Mereka bagaikan air dan minyak. Tidak dapat disatukan kecuali dengan sabun. Tapi siapa yang mau menjadi sabun keduanya?
"Lo bener-bener lugu apa pura-pura gak tau?" sangkal Renjana bersama tatapan meremehkan.
Riani mencoba mencerna kata-kata Renjana. Gadis cupu itu sempat kebingungan. Dia sungguh tidak tahu apa-apa tentang Renjana ataupun Erlangga. "Loh? Maksudnya apa, Ren?"
"Udah ah gue mau ke kelas dulu!"
"Ren, ingat aku ini kakak kelas kamu loh!"
Senin yang biasa bagi gadis seperti Renjana. Saat ini cewek itu tengah melakukan ritual sakralnya. Mau apa lagi kalau bukan mencari tempat bersembunyi agar terhindar dari panasnya matahari. Ya, dia bolos upacara lagi. Sekiranya tak ada tempat persembunyian yang aman, Renjana memilih kamar mandi sebagai sasaran.
Memang di SMA Andromeda tidak ada tempat yang aman untuk sembunyi. Kecuali kamar mandi. Di sana lokasinya sangat terbuka dalam arti semua sudut ruangan pasti terawasi oleh guru. Dan sulit bagi siswa untuk meloloskan diri. Buktinya waktu itu Renjana nyaris tertangkap. Untung gadis berambut pendek itu berhasil melarikan diri. Sungguh profesional aksinya.
Sekiranya situasi sudah aman terkendali dan upacara bendera dimulai, Renjana keluar dari kamar mandi. Sebelum gadis berambut pendek itu memasuki kelas ia mampir sebentar ke papan bulletin yang tadinya viral dikerumuni para siswa. Ternyata benar kata Riani. Berita barusan menyinggung soal Erlangga--dan pacar barunya Kinan?
Renjana tak habis pikir siapa orang yang berani menyebar luaskan hal ini. Hampir setiap Senin orang itu membuat berita tentang Erlangga. Lebih lagi foto Kinan dan Erlangga yang berduaan di kantin sekolah. Mereka terlihat tertawa senang. Atau apa benar Erlangga dan Kinan memang pacaran? Agaknya terjalin rasa diantaranya.
"Apa gue tanya Cupu aja ya siapa yang nyebarin gosipnya? Barang kali dia tau," pikir Renjana. Di sisi lain dirinya juga penasaran dengan pihak ketiga yang meluaskan berita.
Seusai upacara Renjana mencari-cari keberadaan Riani. Sudah tiga kali dia berkeliling melintasi kelas senior namun tak ada tanda-tanda Riani muncul. Akhirnya terpaksa ia harus kembali dengan tangan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath vs Guru Anti-mainstream [✔️END]
Novela Juvenil"Semua manusia itu baik, kadang kala kita perlu satu individu yang tepat untuk merubah kita menjadi lebih bijaksana." Psychopath tak selalu tentang manusia yang haus darah atau permainan pisau. Psychopath juga tidak melulu tentang unsur kekerasan at...