Assalamualaikum epribadehGimana? Puasa aman?
Jaga kesehatan, jangan lupa 3M!
'Dah kebanyakan basa basi, langsung baca aja!
Happy reading aiyangg❤
"Mas, orange jusnya tilu ya, sama somaynya oge. Eh sakeudeung! La, somay juga kan?" Siska melirik Olla yang sedang sibuk mengeluarkan barang-barang dari tasnya.
"Iyaa, tapi somaynya aja," sahut Olla.
"Siapp, Mbak Olla!" jawab pria yang biasa dipanggil Mas Agus oleh anak-anak kampus ini.
"Emm, Sis," panggil Gina dengan nada ragu.
Siska meletakan ponselnya lalu menatap curiga pada Gina yang seperti takut ingin mengatakan sesuatu. Siska sengaja tak menyahut dan menunggu gadis berambut pirang di depannya yang sedang tampak gelisah ini untuk membuka suaranya terlebih dahulu.
"Si Alan." Gina menggaruk tengkuknya yang mendadak gatal. Sedangkan Siska masih mempertahankan raut datarnya. Dari gelagat Gina, Siska sebenarnya sudah tahu apa yang akan Gina bicarakan, dan ternyata dugaannya benar.
"Ngapa sialan?"
"Em, ngechat gue tadi malem." Gadis berhidung kurang mancung ini tersenyum kikuk.
Siska meneguk mogu-mogunya. "Langsung tho the point bisa gak si?" tanya Siska karena tidak ingin membahas Alan terlalu lama.
Sedangkan Gina menelan salivanya. Sebelum memutuskan untuk bicara dengan Siska, ia sudah menyiapkan mental untuk mendengar ucapan-ucapan pedas yang keluar dari mulut Siska yang pasti akan menohok hatinya.
"D-dia ngechat___"
"Iya tau! Lo udah bilang tadi. Dia ngechat lo kan? Gak usah diulang Regina. Kuping gue masih bisa ngedenger cerita lo tentang tuh mahluk. Sekarang tinggal kasih tau dia ngechat apaan. simple, no need to be long-winded!" Siska menyela ucapan Gina yang menurutnya terlalu membuang-buang waktunya. Membicarakan Alan membuat dirinya ingat akan sikap-sikap lelaki itu pada sahabatnya.
Rasa benci Siska ke Alan, setengah dari rasa bencinya ke 'Adiw'. Jika Siska membenci 'Adiw' 100%, maka ia membenci Alan 50%.
Memang benar kata Kevin. Siska mudah membenci orang. Seperti saat ini, padahal yang sering kali dibuat menangis oleh Alan adalah Gina, tapi Siska seakan merasa sakit hati juga sahabatnya yang diinginkan banyak lelaki ini membuang air matanya untuk lelaki seperti Alan.
Sedangkan Gina, selalu memaafkan orang. Dibalik sifat judesnya, ia mempunyai hati yang bersih, hampir sama dengan Siska, tapi, bedanya Siska akan langsung membenci orang yang menurutnya benar-benar tidak dapat dimaafkan dan Gina sangat mudah memaafkan orang dan selalu memberi kesempatan kedua.
Sebenarnya dari awal Gina dekat dengan Alan, Siska sudah mewanti-wanti Gina agar tidak menaruh hati dan menjalin hubungan khusus dengan lelaki yang sudah dicap playboy oleh anak-anak kampus ini.
Saat awal Gina memberitahu Siska tentang hubungannya dengan Alan. Tentu Siska marah, ia tidak ingin sahabatnya yang mempunyai sifat insecure mendarah daging ini disakiti oleh lelaki yang sering ia panggil dengan sebutan playboy kampung.
Namun, lambat laun, Alan memudarkan keraguan Siska dengan membuktikan bahwa dirinya sudah tobat, dan menjauhi wanita-wanita yang pernah ia beri harapan sebelum Gina. Dan ... Siska melihat bahwa Gina bahagia dengan pilihannya, Alan. Dengan setengah hati, akhirnya Siska memberi restu untuk hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Mami
ChickLit15+ Bercerita tentang seorang ibu dan anak yang sering kali bertengkar hanya karena masalah kecil, mereka memang tidak dekat, Siska. Gadis ini lebih dekat ke almarhum ayahnya. saat sang ayah meninggal dunia, hubungan antara ibu dan anak ini semakin...