Dilipin.

1K 110 199
                                    

Setelah dijanjikan untuk berbelanja, mood Siska kembali lagi seperti biasanya, berisik, ceria, dan bercerita apapun yang ingin ia ceritakan.

Sebelum ke pusat perbelanjaan. Mobil David terlebih dahulu menepi ke cafe baru yang bernama Bujubustrax Cafe. Awalnya David menolak karena namanya yang aneh. Namun, Siska bilang ia akan merajuk lagi jika David tidak mau menghentikan mobilnya.

Akhirnya pun David mengalah, ia menuruti kemauan sugar baby nya ini.

Saat sampai, Siska turun terlebih dahulu, karena parkiran yang penuh, David harus mencari lapak untuk memarkirkan mobilnya.

"Ini cafe baru seminggu dah rame pisan," ujar Siska melihat sekeliling cafe.

Matanya menjelajahi seisi cafe, mencari meja yang kosong, dan saat menemukannya ia berjalan ke arah pojok di mana meja itu berada.

Setelah duduk, ia memesan makanan untuknya dan pacar tuanya. Selagi menunggu lagi-lagi Siska mengamati sekeliling, bisa dibilang cafe ini memiliki kesan yang aesthetic dan instragamable. Sebab itu, mayoritas pengunjung di sini adalah para pemuda.

Banyak lelaki yang menatap ke arah nya, baik terang-terangan ataupun mencuri-curi pandang. Namun, Siska tak menghiraukannya.

"Biasa cewek cakep," batin nya, lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya. Ralat, mengeluarkan ponsel dari tas Maminya.

Saat sedang sibuk dengan ponselnya, tiba-tiba ada lelaki yang menghampiri nya sambil berkata, "Boleh gue duduk di sini?"

Siska menatap laki-laki dengan kaus putih dan celana jeans selutut di depannya ini. "7 dari 10," batinnya menilai kadar ketampanan lelaki ini.

"Gak." Singkat, padat, dan jelas. Setelah mengatakan itu Siska kembali fokus pada ponselnya.

Lelaki ini tampak tau diri dan langsung pergi meninggalkan Siska sendiri.

Siska menatap parkiran, mencari David yang belum menampakkan batang hidungnya. Sedang asik menyapukan pandangan, lagi-lagi seseorang menganggunya.

Lelaki ini dengan lancang langsung duduk di sebelah Siska.

Siska menatapnya dengan datar. "8 dari 10 tapi sok asik. skip," batin Siska lagi.

"Gue duduk di sini gak papa kan?" ujarnya santai.

"Gue usir lo biar gak duduk di sini ga papa kan?"

Lelaki ini tersenyum hingga menampakkan lesung pipinya. "Boleh tau nama ig lo?"

"Ga."

"Id Line?"

"Huruf setelah F."

"Nomor WhatsApp?"

Siska masih menahan diri untuk tidak mencakar orang di depannya ini, Instagram saja ia tidak mau memberikan, apalagi nomor WhatsApp yang jelas-jelas sangat privasi. Tidak mungkin ia langsung memberikan pada orang yang bahkan ia tidak tahu namanya.

"Berantem aja yu?"

Setelah berhasil mengusir lelaki ini secara halus, Siska memasang wajah jutek agar tidak ada lagi yang berani dekat-dekat dengannya. Baik David ataupun makanan belum ada yang datang.

Me Vs MamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang