Assalamualaikum❤❤
Sesuai namanya, ini chapter flashback Yap. Kita nengok dulu ke belakang. Ke jaman2 Siska masih make rok abu2😂
Regina: gak ada bolos2. besok gue sama Olla ada ulangan harian. Lo juga, balik ke kelas lo cepet!
Siska mendongak setelah membaca balasan Gina. Melihat Gina yang menggeleng tegas seraya mencuri-curi pandang ke guru di depan. Takut ketahuan.
Tak kehabisan akal, ia pun mengirim pesan lagi, tapi kali ini bukan ke grup dengan dua sahabatnya ataupun ke Gina. Ia memilih untuk mengirim pesan pribadi ke Olla yang pastinya akan lebih mudah dirayu.
Fransisca: Olla, kita ke mall yuk. Tapi jangan bilang-bilang sama Gina, lo bilang aja mau ke kamar mandi gitu. Nanti gw beliin eskrim.
Violetta Olla: Dasar pikun. Lo lupa, WhatsApp Olla gue tarik biar ada di hp gue juga?
Lagi-lagi Siska memelas menatap Gina yang meletakan dua jari di depan matanya dan mengarahkan ke dirinya. Siska beralih menatap Olla yang menggeleng lemas dengan muka pasrah lalu melanjutkan menulis ketika mendapat senggolan dari Gina.
Siska berjalan lemas menjauh dari kelas X IPA 1. Masa iya dirinya harus kembali ke kelas? Masalahnya bukan ada di pelajaran, tetapi ada di gurunya. Siska amat sangat tidak suka pada Bu Indah yang menurutnya tidak asik, membosankan, dan yang terpenting pengadu.
Kelas Bu Indah baru berlangsung sepuluh menit, sedangkan jamnya mengajar adalah satu jam. Sebenarnya Siska bisa saja bolos sendiri atau minta ditemani Riko yang pastinya akan menemani dengan senang hati. Tetapi, mengajak Gina dan Olla adalah pilihan yang tepat untuk hari ini. Sebelum membolos tentu Siska sudah memikirkan pahitnya dulu, yakni jika ketahuan, alasan apa yang akan ia gunakan?
Yap alasannya adalah: 'tadi asma Gina kambuh, Bu. Inhalernya ketinggalan di rumah, jadi saya sama Olla nganterin pulang, karena panik jadi ga sempet izin.'
Ya ... laknat bukan, menjadikan penyakit teman sebagai alasan.
Siska pun menyenderkan tubuhnya di tembok. Lalu tiba-tiba tersenyum ketika dapat pencerahan, ia pun mengeluarkan ponsel dan mencari kontak bernama 'papskuy❤' dan langsung meneleponnya.
Tidak berpikir dulu apakah orang yang saat ini ia hubungi sedang sibuk atau tidak, dan apakah ia mengganggu atau tidak.
Selang tiga menit, akhirnya telfon tersambung. Siska yang sedang bete tiba-tiba tersenyum lebar mendengar sapaan dari seberang. "Iya, Kazu?"
"Papi kok lama sih, ngangkat telfon aku?"
"Iya, Kazu. Papi lagi sibuk nyiapin berkas buat—Pak Frans maaf mengganggu. Rapat akan segera dimulai, iya nanti. Putri saya sedang menelfon."
Siska samar-samar mendengar suara sekretaris Papinya. Fransisco tertawa di seberang, lalu berucap, "Kamu denger kan? Papi mau rapat. Jadi kamu bisa cepetan ngomong gak? Nanti kalo kelamaan kliennya kabur terus Mami ngamok karena gak bisa beli tas 50 jeti lagi."
Siska tertawa mendengar Papinya menyindir Bela, mendapat perintah untuk bicara secepatnya, Siska pun menuruti dan langsung menjawab, "Aku mau bolos!"
"Lah, kenapa?"
"Aku gak suka sama Bu Indah!"
"Ohh, okey. Terus?"
"Tapi, aku takut ada yang ngadu sama Mami. Nanti kalo ketauan, mobil sama ATM aku pasti disita."
"Ohh, Papi ngerti." Frans tertawa lagi. "Okey, setelah ini Papi langsung telfon Dandi, bilang kalo kamu harus pulang mendadak karena urusan keluarga." Dandi adalah teman Papinya sekaligus kepala sekolah di sekolahan Siska.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Mami
Chick-Lit15+ Bercerita tentang seorang ibu dan anak yang sering kali bertengkar hanya karena masalah kecil, mereka memang tidak dekat, Siska. Gadis ini lebih dekat ke almarhum ayahnya. saat sang ayah meninggal dunia, hubungan antara ibu dan anak ini semakin...