Pagi ini, cuaca seperti tidak mendukung untuk upacara bendera. Awan sedikit mendung, matahari pun tak nampak seperti biasanya, tapi itu semua tidak menghalangi jalannya upacara, upacara tetap berlangsung.
Pak Dodo sudah berdiri di mimbarnya, upacara dimulai.
Amanat disampaikan pak Dodo dengan tema 'Pergaulan Remaja', siswa siswi sudah pegal berdiri sejak tadi, sampai tiba pada intinya Pak Dodo bilang ....
"Dalam upacara kali ini bapak juga mau memberitahukan bahwa—"
Pak Dodo menjeda ucapannya, kemudian berdehem.
"Bapak mau memberitahukan kepada kalian semua bahwa ada salah satu siswi di sekolah kita yang hilang, dan sampai sekarang belum juga ditemukan. Nama lengkapnya Nabila Khairunnisa, kelas 12 MIPA 2. Sebenarnya sudah dari 2 bulan lalu hilangnya. Tapi pihak keluarga tidak memberitahukannya hilang, melainkan sakit."
Setelah Pak Dodo berkata demikian, keadaan berubah menjadi ricuh.
Para guru berusaha untuk mengatur para siswa-siswi agar kembali tenang.
"Dan ada salah satu siswi di sekolah kita yang ditahan polisi," ucap Pak Dodo setelah tidak ada lagi yang mengeluarkan suaranya.
Setelah mengatakan itu Pak Dodo langsung kembali ke tempatnya, di belakang bersama guru-guru yang lainnya. Sampai lupa tidak mengucapkan salam.
Tidak seperti tadi saat Pak Dodo menyampaikan orang hilang, semua orang langsung berisik. Sekarang malah kebalikannya. Semua orang begitu kaget mendengarnya. Ini baru pertama kalinya ada siswi SMA Starlight yang ditahan sama polisi.
"Siapa yang ditahan polisi?"
"Kelas berapa?"
"Ini serius?"
Semua murid bertanya-tanya siapa orang yang dimaksud pak Dodo.
Upacara selesai, semua murid dibubarkan dan kembali ke kelasnya masing-masing.
__________
Bel istirahat berbunyi. Siswa siswi berhamburan keluar kelas yang sudah membosankan.
"Kuy lah, ke kantin. Gue udah kangen banget sama sotonya Mbak Sum."
"Lo duluan aja, Rhen, gue mau ngembaliin dulu ini buku paketnya ke perpus,"jawab Rubi sambil membereskan buku paket yang tadi dipinjamnya.
"Udah, biarin aja. Biar temen temen yang lain yang ngembaliinnya, kan tadi kita udah yang minjemnya. "
"Justru itu, karena kita tadi yang minjemnya jadi yang ngembaliinnya juga harus kita."
"Kalo lo gamau bantu, yaudah gapapa." Rubi berlalu meninggalkan Rheni yang membawa setumpukan buku paket.
Rheni mendengus kesal dengan tingkah temannya yang terlalu rajin ini.
"Ya udah, iya, sini gue bantu."
Akhirnya Rheni mengalah, dia membantu Rubi mengembalikan buku paketnya ke perpus dan menatanya kembali seperti semula.
"Bukunya sudah rapih lagi, Bu."
"Terima kasih ya, Rubi, Rheni," ucap bu Laili.
Mereka keluar dari perpus dan berjalan menuju kantin. Dari tadi Rheni memaksanya untuk ke kantin, padahal sebenarnya Rubi sedang tidak mood makan, Rubi tau kalau Rheni sedang lapar jadi Rubi menurut saja, demi temannya ini.
Seperti biasa Rheni pergi memesan dan Rubi menunggunya di meja kantin yang kosong.
Saat Rubi sedang asik bermain handphone, tiba-tiba hp-nya di rampas begitu saja dari arah belakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/262074495-288-k616067.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EDELWEIS [END]
Genç KurguKau tahu sulitnya proses mencapai edelweis? Jika itu sulit, lantas mengapa mawar merah di dekatmu tak kau petik? Sama indahnya, bukan? ~~~~ Rubi Jesi Mendeleev, gadis cantik dengan garis takdir yang tak semolek fisiknya merasa kehidupannya terasa t...