Side Story 1,
Erga,
Erga memandangi wanita muda yang sedang bercanda dengan teman-temannya tersebut, hari ini ia sedang menghadiri pernikahan Mas Jevan dan Mbak Arlyn. Erga dan wanita tersebut dipasangkan sebagai bestman dan bridesmaid , dan dia tampak mempesona hari ini. Dia memang selalu mempesona, tapi Erga dengan sangat berat hati tidak bisa mengaguminya lama-lama. Ia mengalihkan pandangannya kearah cincin yang melingkar dijari manisnya, sudah lebih dari 2 tahun mereka bertunangan, tapi Erga tidak bisa memberikan kepastian apapun untuknya. Bukan Erga yang tidak mau, tapi Erga tidak ditakdirkan untuk hidup bersama dengan wanita itu, padahal Erga sudah meminta putus darilama, tapi gadis itu tidak pernah mau menerima permintaannya, dia memilih terus-menerus tersakiti dengan sifat dingin Erga,
"Gimana perasaan lo ngelihat tunangan lo ngegandeng cowok lain kekondangan?" Itu Mas Jevin, banyak orang yang tidak tahu bahwa Erga dan Mas Jevin itu cukup dekat, bahkan Mas Jevin yang mengenalkannya kepada Mas Jevan dulu ketika atasannya tersebut sedang membutuhkan seorang asisten.
"Gue turut berbahagia untuknya, Mas. Akhirnya dia bisa nemuin orang yang bisa ngasih apa yang nggak bisa gue kasih ke dia." balas Erga lirih, ia terdengar tidak yakin akan dirinya sendiri.
"Dari dulu gue udah kasih saran, sebaiknya lo jujur sama dia daripada lo terus-terusan berpura-pura benci dia dan suka sama cewek lain. Seenggaknya dia bisa nyiapin hatinya kalau suatu saat lo benar-benar 'pergi'." kata Mas Jevin lagi, Erga mengigit bibirnya untuk menahan pedih dan airmatanya yang sepertinya akan segera keluar.
"Udah 2 tahun, Erga... lo nggak lama lagi pasti bakal menetap dirumah sakit buat perawatan, gue denger dari Kak Jevan, katanya lo udah ngajuin resign. Mau sampe kapan lo nyembunyiin semua ini dari dia? bahkan dia adalah satu-satunya keluarga lo yang tinggal di Indonesia." Ucapan Mas Jevin membuat Erga menunduk, dia tak ingin terlihat lemah dipesta pernikahan Mas Jevan dan Mbak Arlyn. Tetapi, semua harapannya sia-sia, dia tiba-tiba terjatuh dari kursinya ketika ia mencoba untuk berdiri, ia merutuki tubuhnya yang kini tak bisa ia ajak untuk berkompromi. Orang-orang menatapnya aneh, tapi Mas Jevin segera memapahnya keluar dari lokasi acara menuju ruang peristirahatan,
Ataksia membuatnya menderita!
☆▪︎☆▪︎☆▪︎☆
Side Story 2,Dria,
Dria spontan berdiri ketika melihat pria yang dikenalinya itu terjatuh dari kursinya, ia ingin segera menghampirinya, tapi dia sadar akan posisi. Dria harus bersyukur karena salah-satu kembaran dari Mas Jevan membantu pria tersebut keluar dari ruang resepsi. Dria tak sengaja memperhatikan tangan pria itu yang memegang pundak Mas Jevin sebagai topangan, apa Dria salah melihat? tidak mungkin! Pria itu memang memakai cincin yang sama dengan cincin dibandul kalung yang Dria kenakan hari ini, kenapa pria itu masih saja memakainya ketika dia sudah meminta putus dari tahun-tahun lalu?
Hubungannya dengan pria itu memang tidak terlalu baik meski mereka masih berstatus tunangan (ini Dria yang nggak mau putus), awal pertunangan mereka, semuanya baik-baik saja, bahkan pria tersebut tergolong sangat romantis, namun, semuanya berubah sejak Pria tersebut menemukan seseorang yang katanya menarik hatinya. Dria patah hati, tentu saja, tapi rasa cintanya yang begitu besar tidak bisa membuatnya membenci pria itu dan menerimanya apa adanya.
Suatu keajaiban menurut Dria, ketika ia dan pria itu ternyata bekerja kepada dua orang yang ternyata berjodoh dan yang sedang melangsungkan pernikahannya hari ini, hal yang tentu saja membuat mereka sering berinteraksi karena merekalah tangan kanan dari atasan masing-masing. Sejak mereka kembali berinteraksi, Dria seringkali merasa bahwa pria yang sekarang menjadi dingin kepadanya itu suka melindunginya diam-diam, membuat Dria bimbang akan perasaannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Partner to Start
RomanceHighest rank: rank 1 dalam ericnam rank 8 dalam desainer Everything starts again.. Kisah tentang mereka yang mempunyai masalalu yang sulit dijelaskan.