Phase 1
Aksa
Hufft...
Seminggu di udara..
Hari ini, Aksa baru saja berhasil mengakhiri penerbangan 1 minggu mengelilingi Asia Tenggara, yeah.. and he has a week to rest.
Jadi apa yang akan ia lakukan untuk seminggu ke depan? Aksa tidak punya rencana apa-apa selain menghabiskan waktu di rumah, dan berbaring ditempat tidurnya.
Aksa memasukkan kopernya ke bagasi mobilnya yang ia titipkan dibandara, dan setelahnya ia mengemudikan mobilnya untuk pulang. Hemm.. dari bandara ke rumah, sepertinya dia akan melewati satu tempat, kan? Aksa melirik jam tangannya, hmm.. pukul setengah 1, masih waktunya untuk makan siang. Ia menyempatkan diri untuk mampir disebuah restoran dan membeli makan siang untuknya dan untuk orang yang ingin dikunjunginya. Dia terlalu merindukan orang itu.
Setengah jam kemudian, ia tiba ditempat yang ia tuju, 'Arjevan Music School 3'. Bukan, bukan. Dia tidak bermaksud untuk mengunjungi Jevan, dia bermaksud mampir ke lantai 4 bangunan tersebut, 'ADIBS Studio'. Kemarin, Arlyn mengatakan padanya bahwa ia akan mengadakan pemotretan perdana hari ini, jadi Aksa memutuskan untuk berkunjung. Ya, setelah kekacauan yang dibuat oleh Astri, ternyata Arlyn memutuskan untuk menjadi model dari brandnya sendiri. Mungkin ia trauma atas kejadian tak mengenakkan yang ia alami bersama seorang model yang seharusnya membantunya, eh, malah mengacaukan rencananya.
"Hey, udah makan siang?" Aksa menyapa Arlyn dengan tersenyum, sepertinya Arlyn barusaja berganti pakaian.
"Eh, kok lo ada disini?" Arlyn membalas sapaannya dengan pertanyaan juga.
"Ya, bisa dong. Gue bawain makan siang, nih. udah makan, belom?"
"belum, baru aja gue mau makan sama Dria." balas Arlyn.
"Nggak usah beli makan lagi kalau gitu," Kata Aksa lagi.
"Ehm, kalau gitu, gue kasih tau Dria deh kalau gue makan sama lo." Aksa tersenyum mendengar jawaban Arlyn, yeah! bukankah langkahnya sudah selangkah maju? eh, tapi.. dia tidak boleh terlalu senang dulu, dia harus memikirkan berapa langkah Jevan didepannya selama seminggu ini. Arlyn mengetikkan sesuatu diponselnya, mungkin sebuah pesan ke Dria yang sedang berada diluar studio.
Aksa mengeluarkan makanan yang ia bawa dari kantong kertas dan menyajikannya diatas karpet studio Arlyn, yah, tempat ini memang minim perabotan rumah tangga. Sehingga acara makanpun harus dilakukan secara lesehan. Setelahnya ia mencuci tangannya ke wastafel yang ada dibelakang studio dan bergantian dengan Arlyn.
"Masakan Korea ya, tau aja kalau gue lagi pengen makan ini." Kata Arlyn ketika melihat jenis makanan yang dibawa Aksa.
"Gue tau lo demen sama Korea-an, makanya tadi gue sempetin singgah di restoran Korea dekat bandara." Kata Aksa, Arlyn tersenyum lebar mendengarnya.
"Hehe, thank you so much." Balasnya. Setelah itu, Aksa memimpin doa makan siang dan mereka mulai menikmati makanannya.
"Hari ini Jevan nggak ngajar disini?" Pertanyaan itu tiba-tiba muncul dari mulut Aksa, yah, sebenarnya dia tidak ingin acara makan siangnya terganggu karena kehadiran Jevan yang suka muncul tiba-tiba.
"Nggak, seminggu ini Jevan nggak ngajar. Soalnya lagi ngurusin acara promosinya." Kata Arlyn yang disoraki yes! Oleh Aksa dalam hati. Tapi yah, kesenangannya hanya bertahan dalam beberapa waktu, karena ternyata Jevan datang di waktu yang tidak tepat.
"Yuhu.. Lyn, masakanku enak nggak?" Dan tiba-tiba pria itu memasuki studio Arlyn dengan pertanyaan yang demikian.
Arlyn tampak membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Partner to Start
عاطفيةHighest rank: rank 1 dalam ericnam rank 8 dalam desainer Everything starts again.. Kisah tentang mereka yang mempunyai masalalu yang sulit dijelaskan.