Moon

62 5 0
                                    


Seminggu setelah nikahan Sam-Adrina

Phase 1

Arjevan

" Mas Jevan, ruko yang didepan sekolah musik Mas yang di Seroja 3 udah kosong, Mas. masih minat nyewa nggak ya?"

Jevan membulatkan mata membaca pesan yang baru diterimanya barusan. Seriusan ruko yang sudah lama ia incar akhirnya kosong juga?

"tapi tinggal 3 lantai, Mas. Kenalan Vidan udah nyewa 1 lantai. " lanjut dari pesan itu. dapat 3 lantai juga sudah bersyukur sih Jevan.

" biaya sewanya masih sama kek tahun lalu, Mas. belum saya naikin." beberapa chat masuk beruntun keponsel Jevan. Pemilik ruko itu adalah teman 1 Gereja Jevan dan sudah mengenal Jevan dengan baik, bahkan Vidan, anak pemilik ruko itu adalah teman sepelayanan Jevan di Gereja.

" Sebentar, Ya Pak. saya koordinasi dulu sama tim." begitu balasan Jevan terhadap pesan beruntun yang ia dapatkan dari sang pemilik ruko. setelahnya, dia memanggil Erga, asistennya.

" Ga, budget kita untuk gedung baru untuk tahun ini tersedia kan ya?" pertanyaan itu langsung ia luncurkan begitu sang asisten masuk ke ruangannya.

" ada, Mas. tapi itu rencana buat buka sekolah di daerah Jaktim kan? ini kita lagi nyari-nyari tempat." jawab Erga.

" kita batalin aja gimana? itu diubah ke tahun depan aja rencananya. ruko yang didepan Sekolah yang ke-3 udah kosong, dari 2 tahun lalu kita ngincer itu kan buat pengembangan sekolah 3? apalagi dibulan ini pendaftar disekolah itu lumayan banyak, jadi emang butuh ruangan lagi biar jadwal awal nggak keganggu." jelas Jevan

" Yakin Mas, yang di Jaktim dibatalkan?" tanya Erga memastikan.

" Iya, kalau bisa dibatalkan aja. belum nemu kan tempatnya yang cocok? kalau yang ini kan udah pasti. Sekolah nyewa 2 lantai cukup, Kok. biar nanti 1 lantainya gue yang nyewa, gue mau pindah rumah soalnya." Kata Jevan.

" Apa nggak sebaiknya rapat dulu sama tim keuangan dan tim pengembangan, Mas? kan ujung-ujungnya nanti kita libatin mereka juga." saran Erga,

" Oh iya, bilangin besok pada ngumpul buat rapat ya. kita butuh cepat, soalnya rukonya lumayan strategis. takut keburu disewa orang duluan, ini aja 1 lantai udah ada yang nyewa." kata Jevan

" Ketua tim pengembangan besok cuti, Mas. Adiknya mau nikah." beritahu Erga.

" gapapa, umumin aja besok ada rapat. pasti Kak Riza instruksiin anggotanya buat gantiin dia rapat kan?"

" iya, Mas. nanti saya umumin ke setiap tim kalau besok ada rapat khusus untuk membahas pengembangan sekolah nomor 3." Kata Erga, dimana setelahnya ia undur diri dari ruangan Jevan.

Arjevan Music School memang sudah menjadi salah satu sekolah musik yang patut dipertimbangkan, keberhasilan siswa-siswanya dalam menjuarai kontes musik membawa nama sekolah ini semakin dikenal masyarakat. dalam 7 tahun terakhir, sudah ada sekitar 15 sekolah yang ia buka disekitaran Jakarta, bahkan sekolah pertamanya sudah memiliki sekitar 200 orang siswa, dimana mereka belajar sekali seminggu.

Arjevan Music School 1 dibuka ketika Jevan masih menjadi seorang Mahasiswa, modal awalnya masih dibantu keluarga, dan pada awalnya hanya dia yang menjadi tenaga pengajar disana. berbekal ilmunya yang lumayan ditambah pengalamannya sebagai guru les musik diusia 17 tahun, akhirnya Jevan berhasil membuka sekolah ini. kemampuan bisnisnya juga tidak bisa diremehkan, ditahun ke-dua Jevan sudah bisa membuka sekolah yang kedua. dan begitulah seterusnya hingga Jevan mampu membuka 15 sekolah musik diusianya yang baru 27 tahun, mungkin akan banyak orang yang berfikir bahwa memiliki 15 sekolah musik hanya dengan rentang 7 tahun itu adalah suatu ketidakmungkinan. namun, itu terjadi pada Jevan. Kerja keras itu tidak bisa dibohongi, kualitas siswa dari sekolah Jevan mungkin juga adalah salah satu faktor kecepatan perkembangan sekolah itu.

A Partner to StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang