EXO-LOVE (an Astri special)

51 3 0
                                    

"Exo- terluar"

Phase 1

I know Her

"Pagi, As. Dicariin Mas Dustin." Ucapan dari Rani, resepsionis kantor agensi ini menyapa telinga Astri. Ya, dia tau Dustin, sang CEO dari agensi ini mencarinya. Harusnya hari ini ia libur, tetapi sang Bos memintanya ke kantor segera tanpa memberitahu alasannya.

  "Thanks, Mas Dustin di ruangannya kan?" Tanyanya.

   "Iya, Mas Dustin diruangannya." Konfirmasi Rani. Astri langsung berjalan menuju ruangan atasannya itu. 

  Astri Divana Valdini, wanita berusia 25 tahun yang berprofesi sebagai model. Wajahnya yang cantik sudah menghiasi berbagai sampul majalah dan banyak pula brand pakaian yang menggaetnya jadi model mereka. 

"Jangan membuat masalah hari ini!"

 Astri mengangkat sudut bibirnya sinis ketika membaca pesan itu, jangan membuat masalah katanya? fikirnya siapa yang selama ini membuat masalah? pesan itu datang dari kekasihnya, lebih tepatnya kekasih yang disetting oleh agensi untuk menaikkan popularitasnya. seorang aktor muda bernama Glaynshaka Ferdion. merasa tak perlu membalas pesan tak penting itu, Astri melanjutkan langkahnya ke arah ruangan Dustin, seorang model sekaligus bos-nya. diam-diam Astri menyimpan dendam yang sangat mendalam kepada Dustin dan semua jajarannya di agensi ini, kenapa? karena orang-orang ini mengenalkannya pada sosok es Glayn dan membuatnya tidak boleh mengejar orang yang disukainya. sebenarnya Astri sudah tidak sabar menunggu kontraknya berakhir. Sayang sekali, itu masih setahun lagi. Selama rentang satu tahun itu, Astri harus bersikap baik dan menurut pada agensi yang telah menaunginya selama 4 tahun belakangan ini. 

  setiba didepan ruangan Dustin, Astri dengan ogah-ogahan mengetuk pintu ruangan tersebut, setelah terdengar suara yang menyuruhnya masuk, tangan cantik Astri pun bergerak membuka handle pintu dan melangkahkan kakinya ke dalam ruangan yang amat tidak disukainya itu.

  "duduk, As." kata si Bos yang sekarang sedang berkutat dengan laptopnya, tak menunggu perintah 2 kali, Astri menuruti bos mudanya untuk duduk di sofa yang disediakan untuk para tamu. Segera Dustin menghentikan kegiatannya yang mengotak-atik laptop, kemudian ia bangkit dari singgasananya untuk menghampiri Astri. Tampak di mata Astri bahwa sang Bos sedang tidak sehat dan sepertinya sedang ada yang dipikirkan. Dalam hati, Astri tertawa sinis,

Kenapa dia harus peduli kepada bos-nya yang menyebalkan itu?

 "Finara memutuskan kontrak tadi malam." kalimat itu mengawali percakapan mereka pada pagi hari ini.

 sudah kuduga! emang siapa yang mau bertahan di agensi lalim begini? kehilangan Finara pasti menjadi pukulan telak bagi agensi karena Finara adalah model agensi ini yang paling terkenal dan berpenghasilan paling tinggi. memutuskan kontrak bukan hal yang susah bagi Finara, akan banyak agensi modelling lain yang siap membantunya mengurus perkara hukum.

 "Terus hubungannya sama Saya apa, Mas?" tanya Astri to the point, dia tak perlu repot-repot menanyakan alasannya karena tidak penting baginya, yang penting baginya adalah alasan kenapa dia harus dipanggil di hari liburnya.

    "Finara memutuskan kontrak dengan kita ketika dia didapuk menjadi model untuk sebuah brand baru. itu artinya dia meninggalkan pekerjaannya kepada kita, kita nggak bisa membiarkan agensi dituntut oleh perusahaan itu kalau tau modelnya melarikan diri. As, lo mau ya gantiin Finara." oh, jadi ini sebabnya ia dipanggil. menyelesaikan tugas yang ditinggalkan Finara.

   "bukannya sama aja ya? kalau perusahaannya tahu modelnya ganti, bukankah kita akan dianggap menipu?" Astri menyampaikan argumennya.

   "itu bisa diatur nanti, yang penting hari ini lo pemotretan dulu dengan perusahaan itu sekali yaa.. harusnya gue juga ikut jadi pasangannya Finara, cuma gue kurang enak badan, semalam gue udah izin sama tim dari perusahaan itu. Jadi untuk hari ini, lo pemotretan tunggal dulu ya." bujuk Dustin.

A Partner to StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang