10. Perasaan Yang Melemah

162 59 129
                                    

HAPPY READING ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING ♡







BTS - Boy With Luv
01:27 ━━━━•━━─── 03:49
⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ ↻
ılı.lıllılı.ıllı. ıllıllıılı.lıllılı.ıllı.ıllıllı


Oh my my my oh my my my~~
I've waited all my life
Ne jeonbuleul hamkkehago sip-eo

Oh my my my oh my my my~~~
Looking for something right
Ije jogeum-eun na algess-eo

"Berisik!! Lo kalo nyetel lagu jangan keras-keras! Gedeg nih kuping!"

"AAAAAA!! KIM TAEYUNG!! Diem aah! Gue mau konser nih! Oh my my my oh my my my~~"

"Hish! Ngeselin juga lo lama-lama."

Etta mendengus frustrasi. Melihat Winter yang kegirangan menonton boyband Korea favoritnya di laptop milikku, dan menyetel lagu K-Pop kesukaannya dengan music box, sampai volume lagu kerasnya memekakkan telinga. Winter menggenggam botol Floridina yang isinya sudah kosong itu untuk dijadikan mix, seraya ikut menirukan irama lagu, bernyanyi enggak jelas. Seakan menjadikan kamar orang lain adalah tempat konser.

Aku yang melihat mereka berdua hanya menggeleng dan tersenyum samar. Sudah jadi kebiasaan mereka bermain di kamarku. Memakan banyak camilan, nonton film, berkonser, bahkan nge-ghibah, kalau tidak ya curhat satu sama lain.

"ARE YOU READY?!!"

Pukk!!

"Berisik lo kampret!!"

Winter meringis kesakitan dan mengusap-usap kepalanya yang baru saja dipukul oleh Etta pakai guling. "Sakit bego!"

Bibir Etta menye-menye, meledek Winter. Ia tak memperdulikan teman satunya, yang mengumpati dirinya. "Dipukul pake guling aja sakit, dasar lemah. Ohiya, Tiara. Lo kok mau aja sih, nurutin kemauan Jaemin yang nggak waras itu?" Lalu tatapannya beralih padaku.

Seketika itu, pandanganku jatuh ke bawah mendengar ucapan Etta yang membuatku resah.

Winter yang mendengar kalimat Etta pun, lantas mengangguk setuju. "Bener tuh! Kalo kamu suka sama Jaemin, tapi nggak kayak gini caranya. Lo hanya dimanfaatin seenaknya sama jaemin yang nggak tau diri itu."

Menatap dua temanku itu, kentara sekali dari raut wajah mereka berdua tampak kesal dan tak terima bila aku diperlakukan semena-mena terhadap Jaemin. Naluriku mengatakan, bahwa Winter dan Etta begitu memperdulikanku. Ya, aku bersyukur mempunyai teman yang baik seperti mereka berdua.

"Meskipun sifat dan perilaku Jaemin berubah, bahkan berbanding balik dengan yang dulu. Sampai kapanpun itu, aku akan tetap menyukai dirinya. Jaemin tetaplah Jaemin. Aku ingin menuntunnya di jalan yang benar, agar Jaemin menjadi orang yang lebih baik."

Poetry Love For JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang