Karina
Na
Buruan kamu ke rooftop sekarang
12.30
Aku tunggu
12.31
ReadJaemin
Ngapain kamu di situ?
Panas-panas lagi
12.33Karina
Bunuh diri
12.33Jaemin
HAAH?!!
12.34Karina
Canda bunuh diri
Cepetan ke sini
12.35Jaemin
Hm Ngokey
12.36
ReadMenghela napas kasar. Sedari tadi Karina sudah tak sabar ingin mempertanyakan, mengapa Jaemin ingin mengajak si Tiara anak cupu penggila puisi itu? Biasanya, hanya orang tertentu saja yang diperbolehkan mampir ke rumahnya Nadira Jaemin, seperti dirinya dan teman-teman terdekatnya. Bukan orang yang tak sederajat.
Tapi ini beda, Nadira Jaemin sendirilah yang mengajak Tiara untuk mampir ke rumahnya. Why?! Pasti ini ada something. Dan Karina sangat tak sabar mengetahui alasan sahabat laki-lakinya itu.
"Kamu ngapain di atas siang-siang?! Mau gosong?"
Karina tersentak kecil dan membalikkan tubuhnya ke belakang. Ia memandang sosok yang dinanti-nantikan itu akhirnya datang juga. Raut wajah Jaemin tampak semewen, kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah Karina.
"Na, aku perlu bicara sama kamu."
"Ngomong di kelas aja napa? Harus ya di tempat ini segala? Panas banget nih cuacanya." Jaemin mendongak ke atas langit biru seraya kipas-kipas. Matanya pun memicing, melihat teriknya sinar mentari.
Itu dia .... Sebenarnya, Karina juga tak ingin berada di rooftop. Takut kalau kulit putih nan mulus kesayangannya menghitam. Tapi, tempat inilah yang aman untuk mereka berdua bicara serius. Daripada di kelas, taman, koridor, dan lain sebagainya? Karina tak mau jadi pusat perhatian murid lain jika sudah dipertemukan oleh Nadira Jaemin, si anak ganteng dan orang kaya raya itu.
"Na. Kamu gila ya? Ngapain kamu ngajak Tiara ke rumahmu? Buat apa huh? Cewek itu nggak boleh menginjakkan kaki di—"
"Karina, stop," sela Jaemin, menatap tanpa ekspresi gadis itu yang mengeryit, "aku yang nyuruh dia buat mampir ke rumahku, kenapa kamu yang sewot?"
Karina mendengus kasar bersamaan melipat kedua tangannya ke depan. "Jelas. Soalnya, aku nggak mau kalo cewek itu kamu ajak mampir ke rumahmu, pokoknya aku nggak mau! Hanya aku, cewek satu-satunya yang boleh main ke rumahmu. Bukan Tiara," tekannya di akhir kalimat.
Begitu santainya wajah Jaemin melihat sahabatnya itu memprotesnya, raut wajah sang gadis itu tampak gusar menatapnya. Memijat pangkal hidungnya, Jaemin mendongakkan kepalanya diiringi helaan napas dalam. Terik sinar matahari pun terasa semakin panas menyentuh kulit mereka berdua.
"Kamu ingin tau, apa alasannya aku nyuruh Tiara datang ke rumahku?" kata Jaemin dengan senyuman yang terukir miring. Menatap Karina yang tampak air mukanya mulai penasaran.
"Iya. Apaan?"
Mendengus geli. Jaemin melangkah mendekati gadis di depannya itu. Memiringkan kepalanya, lantas Jaemin membisikkan sesuatu tepat di telinga Karina. Raut wajah Karina pun tercengang, dan ia tersenyum kagum setelah mendengar bisikan kalimat yang bersuara berat dari Jaemin.
~~~
"Buruan masuk."
Jaemin sudah membukakan pintu mobil belakang untuk menyuruhku segera masuk. Aku masih membeo, ada rasa ragu saat Jaemin mendaratkanku ke mobilnya, bahkan pak sopirnya pun bingung sendiri melihat Jaemin membawa seorang gadis.
![](https://img.wattpad.com/cover/261676785-288-k969616.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Poetry Love For Jaemin
Fanfic[TELAH DIBUKUKAN] pemesanan bisa melalui shopee @metabookstore.id ❝Sampaikan puisiku ini untuknya, Jaemin.❞ Aku suka menuliskan segala bait-bait puisi. Apalagi mengirimkan puisi cinta kepada seseorang yang sekian lama kusukai. Nadira Jaemin, namany...