02. Menjenguk Keadaanmu

521 308 240
                                    

❝Aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Aku ... di mana?❞ - Jaemin

HAPPY READING ♡




Sang lelaki muda mencoba membuka matanya perlahan, mengerjap berulang kali guna memperjelas penglihatannya. Sepasang mata legamnya pun berputar, mengamati seantero ruang kamarnya yang tampak begitu elegan dengan dinding yang berwarna cream itu mendominasi setiap sisi demi sisi.

Nadira Jaemin, lelaki tampan nan keren, bertubuh tinggi sekitar 177 cm, berkulit putih susu, hidungnya mancung, bibir tipis merah, dan mempunyai bulu mata yang lentik, seperti snow white dalam versi laki-laki.

Surai legamnya yang sedikit acak-acakan ketika berbaring di atas ranjang empuknya dan membuat dirinya merasa nyaman. Kemudian, Jaemin mengubah posisinya menjadi bersandar pada punggung ranjang, tapi dua detiknya ia meringis dan langsung mencengkeram kepalanya yang terasa berdenyut-denyut. Di mana dia berada? Dia tak ingat apa-apa, semuanya tak ingat. Sungguh.

Saat pulang dari rumah sakit tadi, ada sesosok wanita berpakaian gaun hitam-putih, serta beberapa pria bertubuh jangkung berpenampilan jas hitam-hitam yang mengantarkan Jaemin untuk kembali ke rumah. Sempat Jaemin kira, orang-orang itu adalah penjahat yang akan membunuhnya. Alhasil, Jaemin disuntik obat pingsan karena ekspresinya yang histeris ketakutan dan mencak-mencak seperti orang gila, takut diculik.

Ceklek

Jaemin tersentak dan menjengit ketika ada seseorang yang membuka pintu kamarnya. Dia tercekat saat bertemu lagi dengan sosok wanita yang masih sama berpakaian gaun hitam-putih. "Ka-kamu siapa?"

Wanita itu menyunggingkan senyum tipisnya, kemudian berjalan membawa nampan yang berisi semangkuk cream soup dan segelas air putih. Oh, dan juga obat. Dia menaruh sajian itu di atas nakas.

Kemudian, wanita cantik itu berdiri tegak menatap Jaemin yang sedari tadi memandanginya bingung, lalu ia membungkuk sopan. "Jangan takut. Saya adalah pelayan rumah mewah ini yang siap melayani anda selama 24 jam," terangnya, tersenyum tipis.

Jaemin diam beberapa detik menatap wanita cantik itu, lalu kepalanya mengangguk kecil. Agak lega mendengarnya. "Aku ... di mana?" tanyanya bingung. Penuh tanda tanya dalam dirinya saat singgah di tempat ini.

"Ini di rumah anda."

Sisi alis Jaemin terangkat. "Rumahku? Di mana?"

Wanita itu menghela pelan. "Yah di sini. Di Jakarta."

"Jakarta mana?"

"Selatan."

"Sel—"

"Sudah, sudah. Anda terlalu banyak bertanya." Pelayan wanita itu langsung memotong kalimatnya, karena anak itu terus bertanya-tanya yang tak penting. Hampir saja wanita itu ingin memisuhinya.

Ahah! Jaemin teringat sesuatu sekarang. Ponsel kesayangannya di mana?

"Hp ku di mana?" Raut wajah Jaemin bingung dan meraba-raba ranjangnya untuk mencari benda pipih itu.

Poetry Love For JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang