25. Serpihan Hati

130 38 102
                                    

❝Perasaanku begitu mendalam untukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Perasaanku begitu mendalam untukmu. Seakan membuatku lupa dan menjadi egois. Maaf, tapi aku cemburu melihatmu nyaman dengan seseorang, selain aku.❞ -Jaemin

HAPPY READING ♡

"Karina. Aku ...." Jaemin menggigit bibir bawahnya rapat-rapat, menatap lekat gadis itu di ambang pintu rumah sang empunya.

Sebelah alis Karina naik ke atas. Bosan menunggu jawaban dari lelaki itu yang menggantungkan kalimatnya. "Ada apa kamu malem-malem gini ke rumahku?" tanyanya menyeletuk.

"Aku mau ... aku mau minta maaf sama kamu. Maaf, soal insiden pas di rumah sakit tempo lalu, kalo aku udah kasar dan membentak kamu."

Mengingat kejadian waktu lalu. Sebenarnya, dalam hati Karina masih terasa sakit karena Jaemin memarahinya. Tapi, mana mungkin dia tak mau memaafkan Jaemin, dia kan sudah minta maaf. Sampai rela laki-laki itu datang ke rumahnya ini. Ya, meskipun Jaemin yang sebagai sahabat laki-lakinya itu benar-benar menyebalkan di mata Karina.

"Kar? Gimana? Mau kan maafin aku?" lanjut Jaemin pelan, menatap lamat-lamat gadis itu yang sedari tadi diam saja.

Mendengar suara Jaemin yang begitu mengalun rendah. Karina jadi tersenyum geli, sudah lama ia tak pernah mendengar suara laki-laki itu. "Iya, Na. Gak masalah kok. Maafin aku juga, ya? Gara-gara aku kasih susu buat kamu, eh ternyata kamu malah—"

"Nggak masalah kok." Jaemin langsung memeluk erat tubuh gadis itu hingga membuatnya tercengang dan terkatup. "Lupain aja yang udah berlalu," ujarnya nyaris berbisik.

Detak jantung Karina mulai tak karuan, apabila Jaemin mendadak memeluknya lumayan erat. Sungguh. Kemudian, dia membalas pelukan laki-laki itu, memejamkan matanya dan tenggelam dalam rasa nyaman. Ah, sudah lama Karina tak pernah merasakan pelukan hangat dari Nadira Jaemin. Mungkin Jaemin peka, bahwa Karina itu anaknya benar-benar gampang mengeluh dan menggerutu kesal kalau sudah dibuat patah hati dan jengkel.

Saling melepaskan pelukannya. Dua anak itu saling menatap lekat dan melempar seulas senyum lebar.

"Jalan yuk, Kar. Katanya kalo aku udah sembuh, kamu bakal ngajak aku jalan-jalan. Ohiya, hari ini ada pasar malam loh. Ke sana, gimana?" tawar Jaemin dengan senyum yang mengembang.

Oh, jelas Karina tak bisa menolak permintaan Jaemin yang tampan itu.

Karina tersenyum tipis, lalu menyelipkan helaian rambut panjangnya itu ke daun telinga. "Apa pun yang kamu mau. Bakal aku penuhi, Jaemin."

***

"Tiara, keluar yuk!"

"Lagi males keluar, Jen."

Jeno mendengus resah mendengar jawaban gadis itu yang masih menelungkupkan tubuhnya di atas ranjang, sembari asyik membaca novel favoritnya. Sedangkan Jeno sendiri yang duduk bersila di atas ranjang sejajar dengan sang gadis. Ia sudah merasa bosan bermain game online di laptop milik gadis itu.

Poetry Love For JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang