28. Berkata Maaf

120 37 119
                                    

❝Tak cukup berkata maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Tak cukup berkata maaf. Namun, aku akan berjanji pada diriku sendiri. Untuk memulihkan hatimu yang telah hancur karenaku. Akan ku ubah menjadi utuh, lantas mengisi dirimu dengan penuh kebahagiaan.❞ —Jaemin

Piano recommended
Yiruma - Heart

HAPPY READING ♡






"Lo gila, ya?!!"

Bugh!

"Heh bajingan tengik!! Lo kalo mau bunuh diri tuh bilang!!!"

Buggh! Bugh!

"Daripada lo akhiri hidup lo kayak gini! Sini! Biar gue aja yang bunuh lo, daripada lo harus bunuh diri!! Nggak berkah hidup lo nanti di akhirat!!! PAHAM GAK LO?!!"

Buggh!!

Buggh!!!

BUAGGH!!

Amarah Haidar Hyunjin berkobar hebat dengan napas yang berdesir keras saat mendadak menghantam Jaemin habis-habisan. Menonjok wajah dan perut Jaemin berulang kali sampai lebam tanpa memberi ampun, sampai tubuh anak itu terjengkang lemah ke dasar fondasi.

Wajah Jaemin benar-benar tampak lebam, bercampur dengan darah kental itu keluar mengalir pelan dari pelipis, hidung, dan sudut bibir, bahkan dia hampir memuntahkan darah. Tubuhnya benar-benar seakan mati rasa. Terasa sangat nyeri dan hebat, kepala pun rasanya berdenyut-denyut keras dengan napas yang tersendat-sendat tak karuan.

Jaemin berasa kaget setengah mati ketika ia ingin melompat, namun jadi urung karena entah mengapa Hyunjin langsung menyeret dirinya dan mendadak datang kemari tanpa diundang. Padahal ... tak ada orang yang tahu, jika dirinya ini berada di gedung kosong yang tak pernah ditempati ini.

"K-ke... kena-pa... lo b-bisa tau. G-gue di sini...?" tanya Jaemin dengan napas yang gelagapan, "Uhuk!!" Dia terbatuk hingga cairan merah kental itu keluar lagi dari mulutnya, lalu ia meremat dadanya kuat-kuat. Dadanya serasa begitu sesak dan mati rasa.

Kedua alis Hyunjin menukik tajam, menatap sarkas wajah Jaemin yang tampak lebam-lebam itu. Tampak sangat mengerikan wajah dia, layaknya zombie. "Bukan urusan lo juga, kenapa gue bisa ada di sini atau nggak! Gue juga pernah ke sini di saat gue merasa depresi. Dan untuk elo, mulai sekarang lo harus minta maaf sama seseorang yang udah lo sakiti hatinya! Jujur aja, gue gak sengaja ngintip diri lo bersama Tiara semenjak di taman Ayodya pada sore hari itu! Lo nggak pernah hargai perjuangan Tiara! Lo gak pernah tau sebesar apa cinta dia ke lo! Dan lo seenaknya nyakitin perasaan dia semena-mena! Cowok macam apa lo, hah?!!"

Sakit secara batin dan fisik. Tak bisa dipercaya. Ternyata tempo hari itu, Hyunjin diam-diam mengintai dan mendengar pembicaraan Jaemin bersama Tiara? Ah, sialan.

Poetry Love For JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang