27. Insan Paling Buruk

117 39 92
                                    

❝Maafkan aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Maafkan aku ....❞ —Jaemin

HAPPY READING ♡

"TIARAAAA!!!"

Di tengah derasnya hujan itu. Jaemin meraung sekeras mungkin, nyaris pita suaranya tertelan oleh riuhnya hujan, tatkala meneriakkan nama Tiara yang tubuhnya terjengkang sekarat di jalanan aspal yang becek. Berlari secepat kilat, Jaemin langsung bersimpuh, mengangkat tremor kepala sang gadis yang bersimbah darah itu di atas pangkuannya, lumuran darah itu terus mengalir dari belakang kepalanya, kontras berbaur dengan air hujan yang masih mengguyur deras.

"Tiara!! Bangun Tiara!! Tiara!!Bertahanlah!! Jangan tinggali aku ...!!!" Sekujur tubuh Jaemin gemetaran hebat. Air matanya pun tumpah mengalir dengan giginya yang ikut gemeletuk kedinginan. Ia menatap gentar gadis itu yang sudah menutup mata, dengan tubuhnya yang tak berdaya dan tak bergerak sama sekali. "TIARAAAAA!!!

Suara Jaemin kembali meraung keras, dengan nada yang terdengar  memilukan, nyaris mendengung di sepanjang jalan raya yang tampak begitu sepi dan mencekam.

Dari itu, Jaemin sadar. Bahwa dia adalah seseorang yang paling brengsek sedunia, dan penuh dengan segala dosa-dosanya.

***

Sedari tadi dia tak bisa tenang. Terus khawatir dengan perasaan yang bercampur aduk. Mata dan air muka Jaemin tampak kemerahan, sebab tak henti menangis semenjak gadis itu tertabrak mobil dan nyaris kehilangan banyak darah. Untungnya ia cepat membawa gadis itu ke rumah sakit. Dan dia ... sudah menghubungi nomor Kak Arzesa yang muncul lebih dulu dari pencarian kontak ponsel milik gadis itu.

Terus berdoa dalam hati agar gadis itu baik-baik saja, sesekali ia merenungi penyesalannya. Sungguh, dia adalah orang yang brengsek dan paling terburuk. Sekarang, Jaemin sangat membenci dirinya ini.

Melihat telapak tangannya yang masih membekas lumuran darah dari gadis itu, jari-jarinya terus gemetaran kalut. Air mata menyedihkan itu tak berhenti mengalir, secercah butiran-butiran bening selalu menetes berjatuhan mengenai darah di telapak tangannya yang masih tremor.

Lalu, jari-jari Jaemin perlahan mengepal, terkepal sekuat-kuatnya dengan perasaan kacau. Ia menangis sesenggukan. "Hukum aku, ya Tuhan ..." rintihnya sengau, kemudian mengusap air matanya dengan lengan baju.

"JAEMIN!!"

"TIARA! DI MANA TIARA?!!"

"Tenang, ma! Tenang!!"

Jaemin tersentak dan langsung berdiri dari kursi besi panjang. Tatapan matanya sangat kusut memandang keluarga dari gadis itu yang akhirnya datang ke rumah sakit.

"Jaemin, apa yang terjadi?! Kok Tiara bisa ketabrak?! Cepet cerita sama gue!" tanya Arzesa berseru, menatap nanar seraya mengguncang kedua bahu Jaemin.

Dahi Jaemin mengerut sedih menatap pria bertubuh jangkung itu tampak khawatir raut wajahnya.

Poetry Love For JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang