4 ✓

8.6K 1.3K 19
                                    

*******

'Gubrak'

'Buk'

'Bruak'

"Sial! aku kesiangan! Sudah jam lima lebih." Reyn melempar selimutnya kemudian segera mandi dan berganti pakaian dengan kecepatan kilat.

"Aku berangkat!"

********

Di dalam bus,

"Untung masih keburu. kakak dari kemarin malam ada di Rumah Sakit untuk pemeriksaan rutin hari ini. Aku akan kerumah Princess nanti. Lagi pula kemarin ulang tahun Princess dan aku lupa." Gumam Reyn dalam benaknya.

Reyn sudah menyiapkan sebuah hadiah boneka. Dia membayangkan bagaimana reaksi teman baiknya itu saat membuka hadiah darinya nanti. Dia merengkuh tas ransel berwarna hitam dipangkuannya.

"Dia sudah lama menginginkan boneka ini, dan aku secara beruntung mendapatkan dari teman yang ku kenal di internet!" Tanpa sadar bibir Reyn melengkung keatas.

Senyuman Reyn membuat beberapa penumpang bus mulai melihat ke arah Reyn. Bahkan ada beberapa gadis yang memotret Reyn secara diam-diam.

"Permisi, aku memperhatikanmu daritadi. Kamu adalah tipeku. Bolehkah jika aku meminta nomormu?" Seorang gadis SMA entah sejak kapan sudah berdiri di depan Reyn dengan malu-malu.

Reyn mendongak menatap wajah gadis itu,
"Maafkan aku, Nona. Tidak bisa." Jawab Reyn dengan nada meminta maaf. Meskipun ini bukan pertama kalinya Reyn ada di situasi seperti ini. Ini selalu membuat Reyn merinding. Tapi Reyn yang selama ini hanya mempunyai Cathrine dan selalu ingin mempunyai banyak teman perempuan, tidak bisa tidak lembut, karena bagaimanapun dia juga seorang perempuan.

Reyn melihat pandangan orang-orang di bus mengarah pada gadis dihadapannya karena penolakan yang baru saja dia lakukan.

"Hm, bagaimana jika aku berteman denganmu di FB?" Ucap Reyn sambil menunjukkan layar ponselnya.

Gadis itu langsung tersenyum, matanya berbinar, pipinya memerah. Gadis itu dengan cepat, segera mencari nama akun Reyn di ponselnya.

"Terima kasih, aku sudah mengirim permintaan teman padamu, namaku Issabel." Ucap gadis itu riang.

"Ya, akan ku terima." Jawab Reyn tenang.

"Mungkin jika kakak sehat, dia pasti populer." Reyn terkekeh dalam benaknya.

Setelah kejadian itu, beberapa gadis di dalam bus terkejut karena anak laki-laki itu sangat ramah. mereka hendak menyapa setelahnya. Tapi anak muda itu sudah tiba di tujuannya.

"Sayang sekali, kuharap bisa bertemu dengannya lagi." Ucap salah satu dari orang-orang itu.

*******

Rumah Rafael

"Jam 5:58.. untunglah belum telat." Reyn berlari secepat mungkin melewati gerbang rumah itu kemudian menuju kamar Rafael.

Reyn [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang