Ｒｅｙｎ [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]

75

Keesokan Harinya

Rize tengah berbaring di ranjang sambil memegangi kepalanya.
"Sialan.. aku terlalu berlebihan.."

Rize meringkuk di dalam selimutnya. Semalam, dia minum bersama Niel untuk menunggu pria itu lengah, lalu menyuntikkan obat yang di dapatnya dari Dokter Benedict,'Amytal Sodium' pada pria itu. Setelah itu, dia mencari tahu informasi tentang semuanya. Awalnya dia hanya ingin mencari kelemahan Jordan, tapi Rize tidak pernah menyangka, rahasia kelam terbongkar sendiri dari mulut Pria itu.

Rize mengingat obrolannya dengan Niel semalam,

••••
"Bos ku memang kejam, tapi dia tidak akan pernah memecatku."

"Kenapa?"

"Hahaha.. Karena aku tahu rahasia besarnya. Bos ku itu pernah menipu dan membunuh sahabatnya hanya demi seorang wanita, yang kini menjadi istrinya.. Orang itu bahkan membunuh putra dari istrinya sendiri tanpa sepengetahuan wanita itu.."

"Membunuh?"

"Ya.. Sangat di sayangkan.. karena bocah itu mempunyai bukti kejahatan yang di lakukan Bos..."

"Karena itu Bos-mu akhirnya membunuhnya?"

"Ya.."

"Jadi Bos mu sudah membunuh Ayah dan Anak?"

"Tidak, Ayah anak itu masih hidup. Hanya Aku yang tahu, Bahkan Bos mengira Stanley Finn sudah mati. "

"Kau? Jangan bilang... Tunggu... Dimana pria itu sekarang?"

"Hahaha.. Ternyata kamu tidak hanya cantik. Tapi juga pandai.. Aku.. akan selalu di pihak dimana ada uang... Aku tak tahu dimana dia sekarang.. Nah.. Ayo sekarang kita bersenang-senang, Cantik.. Aku sudah tidak tahan ingin memakanmu..."

' buak !'

'bruak !'

'buakk !!!'

"Tidurlah, Keparat..!!"

••••

Rize menghela napas,
"Ironis sekali.. hanya karena seorang wanita, bahkan sahabatnya sendiri di hianati..."

Rize membayangkan jika Reyn berpakaian selayaknya wanita lalu tersenyum manis padanya.

Rize mengernyit, lalu membuang selimutnya seraya berdiri di atas ranjangnya,
"Tidak..!! Jika Aku adalah Charles Jordan, Aku tidak akan pernah melakukan hal picik seperti itu.. jika Aku tidak bisa mendapatkan gadis itu, maka Aku hanya harus jadi temannya."