28

5.8K 994 51
                                    

*********

Kelas 1-B •

Reyn membenamkan wajahnya ke meja.. dia merasa mengantuk dan kelelahan.. semalaman Reyn mempelajari sebuah proyek perusahaan bersama Nyonya Valerie dan hanya tidur selama 2 jam.

"Hey, Osric..!!"

Reyn terkesiap lalu bangun dan melihat arah suara itu.

Teman sekelasnya berdiri di samping kursinya.. orang itu adalah orang yang merendahkannya di hari pertamanya sekolah.

"Ada apa..?!" Tanya Reyn dengan nada datar.

"Aku minta maaf soal perkataanku.. ku tidak tahu jika kamu dari Osric.."

Reyn mengernyit,
"Jadi maksudmu, jika aku bukan dari Osric, kamu tidak akan minta maaf padaku..?!"

"Tidak.. bukan begitu.. maksudku--"

Reyn beranjak berdiri,
"Aku benci orang sepertimu yang melihat orang lain hanya dari luarnya saja..!!"

"A-- apa..!!?"

"Kau tuli..!!?"

"Hei..!! Aku hanya ingin minta maaf..!! Apa kamu harus mengataiku..?!!" jawab orang itu marah.

Reyn hanya tersenyum mengejek, kemudian berkata dengan acuh tak acuh,
"Menjijikkan.."

Anak muda itu meledak.. dia akan mengarahkan pukulan ke arah Reyn.. tapi teman-temannya dengan sigap menahan anak muda itu

Reyn kembali mencibir,
"Aku juga benci orang yang menganggap uang bisa membeli segalanya.. apa kau akan mati membawa uangmu, huh..?!"

Setelah itu Reyn menyambar tas-nya dan pergi dari kelas.. dia tahu pengaruh nama Osric ini sangat besar. Reyn merasa harus berhati-hati.

Kelas menjadi sangat sunyi.. siswa siswi di kelas itu terdiam.. mereka seperti di telanjangi oleh kata-kata Reyn.

___________

Senyum mengembang di bibir Reyn saat berjalan menjauh dari kelasnya.
"Jam pertama P.E., aku harus berganti sebelum anak-anak itu.. untung mudah sekali membuat bocah itu marah, jadi aku punya alasan keluar dari kelas itu tanpa ada yang curiga.. kurasa.." batin Reyn.

Reyn segera bergegas ke toilet dan menguncinya. Reyn melepas ikatan dadanya sebentar.
"Dadaku semakin membesar, ini semakin susah menyembunyikannya.."

Reyn kembali mengikat, lalu menepuk pelan dadanya,
"Maafkan aku, hamster-hamster kecilku, kalian harus menderita lebih lama.."

Reyn segera berganti pakaian dan keluar dari sana.

Tanpa di duga sudah ada yang menunggu Reyn di luar toilet.. Reyn mengerutkan kening, karena orang ini adalah orang yang menyerangnya kemarin.. Reyn hanya berjalan melewati orang itu.

Reyn melihat orang itu berjalan tepat di belakangnya.. Reyn kemudian mempercepat jalannya, tapi orang itu tetap mengikuti.

Wajah Reyn berkedut.. dia dengan cepat berbalik, menarik kerah orang itu dan mendorongnya ke tembok.

Reyn [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang