*********
• Apartemen Distrik 10 •
Nyonya Christina berjalan dengan tenang ke sebuah apartemen. Saat sudah sampai di depan pintu, Nyonya Christina menekan angka pin apartemen itu. Dia sedikit terkejut karena kode pin masih tetap sama seperti saat dia masih tinggal di tempat ini dulu.
Nyonya Christina segera masuk, lalu berjalan berkeliling dan melihat, semua letak barang-barang masih sama seperti saat dia pergi dari sini dulu, dan itu membuatnya bernostalgia.
"Bagaimana ini masih terlihat sama..?! Bukankah Reyn dan Varren sudah tidak tinggal di sini sejak lama..?!" Batin Nyonya Christina.Tiba-tiba terdengar suara dari belakang punggung Nyonya Christina.
"Kamu terkejut, hmm..?! Ini karena Kakak masih selalu membayar sewa dan membersihkan apartemen ini. Dia masih berharap suatu saat kamu akan kembali, bahkan sebelum kematiannya.."
Nyonya Christina menoleh dan melihat Reyn berdiri di sana memandangnya dengan acuh tak acuh.
Rasa bersalah tiba-tiba menghampiri Nyonya Christina. Butiran air mata mulai terlihat di sudut matanya.
"Jangan menangis di hadapanku..!!" Teriak Reyn.. Suara Reyn kemudian dengan cepat melemah,
"Ku mohon.. Ibu.."Mendengar Reyn masih mau memanggilnya Ibu, Nyonya Christina seketika berlutut dan memeluk kaki Reyn.
"Maafkan Ibu.. Reyn.. Ibu akan melakukan apapun untuk menebus kesalahan Ibu." Ucap Nyonya Christina dengan beruraian air mata."Apapun, huh..?!" Ucap Reyn dingin.
"Apapun, Reyn.. Ibu akan lakukan apapun yang kamu minta..!! Ibu bersumpah..!!"
"Kalau aku bilang aku ingin menghancurkan suamimu, apa kamu masih bisa berkata seperti itu..?!"
Nyonya Christina membeku sesaat. Dia mendongak menatap wajah Reyn. Sejak dulu Reyn adalah gadis lurus dan adil. Putri-nya tidak mungkin berbuat sesuatu yang buruk tanpa ada sebab.
Nyonya Christina menggigit bibir untuk menahan emosinya, kemudian berkata dengan lirih,
"Apapun.. Ibu akan membantumu, asal kamu mau memaafkan Ibu... Reyn. Ibu ingin kembali.."Reyn melembut.. sama seperti Varren, dia sungguh tidak bisa melihat air mata Ibunya. Tapi dia juga tidak bisa menunjukkan sisi lembutnya.. tidak untuk saat ini.
Reyn menarik lengan Nyonya Christina untuk berdiri.
"Berhentilah menangis. Aku tidak akan melibatkanmu. Aku hanya ingin memberitahumu tujuanku." Ucap Reyn.
Nyonya Christina mendongak kemudian menyentuh wajah Reyn dengan pandangan lembut.
"Reyn. Apa kamu sungguh ingin menghancurkan Charles..?! Kenapa..?! Kenapa kamu ingin menghancurkannya..?!"
"Kenapa..?! Karena aku membencinya.." Reyn tidak bisa mengatakan yang sejujurnya atau Ibunya akan menghalangi rencananya.
Nyonya Christina menatap Reyn seolah tak percaya.
Setelah beberapa detik Nyonya Christina mulai menunduk dan memeluk Reyn.
"Ibu akan selalu ada di pihakmu, Reyn.."Reyn tidak bisa terus mempertahankan sifat kerasnya. Dia membalas pelukan Nyonya Christina. Jauh di dalam hatinya, Reyn sebenarnya sangat merindukan pelukan wanita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyn [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]
Teen Fiction[ Proses Revisi! ] Menyamar menjadi laki-laki demi balas dendam atas kematian saudaranya. Reyn adalah seorang gadis. Sejak ibunya menikah lagi dan pergi meninggalkan dia dan kakak laki-lakinya yang sakit-sakitan, membuat Reyn mau tak mau harus putu...