********
Alice berjalan menuju pemakaman, dan Tuan Edward mengikuti di belakang Alice.
"Putriku.. papa selalu penasaran. Kenapa kamu belakangan ini tak lagi membawa bunga lily..?!" Ucap Tuan Edward.
"Papa.. mama mengatakan bahwa bunga lily untuk pemakaman dan bunga mawar untuk orang yang kamu cintai.. bukankah itu menjelaskan antara orang hidup dan mati..?!"
Alice berhenti kemudian berbalik memandang Ayahnya.
"Reyn pernah berkata padaku, Manusia bisa mati, tapi tidak dengan kenangannya, dia akan selalu hidup disini.." Alice menepuk dadanya.
"Aku akan terus membawa bunga mawar untuk Mama, karena aku ingin Mama yang kucintai terus hidup dihatiku.." Ucap Alice lirih.
Untuk sesaat Tuan Edward tertegun. Rasa penasaran yang semakin kuat tentang anak bernama Reyn itu. Siapa bocah itu sebenarnya yang bisa membuat anak gadisnya jadi seperti ini..?!
********
Alice dan Tuan Edward tiba di makam yang dituju, tapi, di atas makam itu sudah ada buket mawar putih seperti baru diletakkan disana.
Alice tiba-tiba berbalik menyerahkan buket mawar merah ke tangan Tuan Edward dan berlari akan keluar gerbang pemakaman
"Alice.. kemana kamu nak..?!" Teriak Tuan Edward.
Alice berhenti dan berbalik sebentar untuk menjawab.
"Reyn disini.. aku akan segera kembali, Papa..!!" Ucap Alice, lalu pergi tanpa menoleh lagi.
Tuan Edward terpaku ditempat, kemudian melihat seikat mawar putih di atas makam istrinya.
"Istriku, aku rasa kita akan mendapat menantu yang bisa diandalkan.." Tuan Edward tersenyum lembut.
********
Alice berlari melewati jalan setapak menuruni bukit."Dia pasti lewat jalan ini.Jika tidak, aku sudah berpapasan dengannya tadi.." Gumam Alice dalam hati.
Tiba-tiba dari jauh, Alice melihat Reyn yang berjalan pelan dipinggir sungai.
"REYN..!!" Teriak Alice
Reyn menoleh, tapi setelah melihat bahwa yang memanggilnya adalah Alice, Reyn sontak berbalik dan berlari pergi.
"REYN..!! TUNGGU..!! JANGAN PERGI..!!" Alice mulai terisak.
"Bruukk !"
Alice jatuh tersandung.. Alice menangis tersedu-sedu."Reyn.. jangan pergi.. ku mohon.." ucap Alice lirih.
____________
"Benar-benar gadis ceroboh.."
Alice terkesiap mendengar suara lembut itu, dia melihat Reyn berdiri di depannya kemudian berlutut di hadapannya.. melihat wajah yang selalu di rindukan ada di hadapannya, membuat Alice langsung memeluk Reyn sambil menangis.
Reyn seketika terdorong sampai terduduk di tanah.
"Kenapa kamu menghindariku Reyn, Apa salahku..?! Kumohon, jangan pergi..!! Aku akan lakukan apapun yang kamu minta..!!" Ucap Alice terisak.
Reyn memegang kedua pundak Alice, mendorong dari pelukannya, kemudian menatap Alice. Reyn tidak lupa bahwa Alice menyukainya.. tapi rasa bersalah Reyn semakin menusuk.. Reyn mengusap air mata Alice,
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyn [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]
Teen Fiction[ Proses Revisi! ] Menyamar menjadi laki-laki demi balas dendam atas kematian saudaranya. Reyn adalah seorang gadis. Sejak ibunya menikah lagi dan pergi meninggalkan dia dan kakak laki-lakinya yang sakit-sakitan, membuat Reyn mau tak mau harus putu...