47

4.9K 947 20
                                    

*******

Sudah satu minggu sejak hari penyerangan itu. Reyn sedang termenung di meja belajarnya.. tiga hari lagi adalah hari ulang tahun Rize ke 16, dan Tuan Steven membuatkannya pesta besar-besaran untuk merayakannya.

Reyn membuka laci dan melihat anting perak yang dibuatnya dengan susah payah.

"Haahh.. apa dia akan suka dengan hadiah murahan ini...?!" Reyn mengarahkan anting perak itu di depan matanya.. dia bingung dengan apa yang akan diberikan pada Rize karena bocah itu pasti bisa membeli dengan uangnya sendiri. Reyn melihat jam, sudah jam 1 dini hari.

"Sudahlah.. apa peduliku.. yang pasti, anting ini hanya ada satu di dunia.."

Reyn segera membungkus anting itu lalu mengunci pintunya kemudian menyambar jaketnya dan keluar melalui jendela.

___________

Reyn berlari melewati hutan sambil memegang ponselnya yang dipakai untuk senter.

"Bagaimana ada mansion yang begitu besar di belakang hutan seperti ini..?! Benar-benar menyeramkan, seperti rumah Vampire.."

Bulu kuduk Reyn merinding.. dia segera menambah kecepatan larinya.

Tepat pukul 2 pagi dia tiba di depan mansion tua itu. Reyn mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor orang itu.

'pip'

"Keluarlah sebentar, aku di depan.." ucap Reyn.

Tak lama sampai Rize berlari keluar dari mansion. Rize berlari ke arah Reyn dengan riang.

"Reyn..!! Kau disini..!!"

Reyn melempar bingkisan itu ke dada Rize.

"Hadiahmu..!! Aku berikan itu sekarang karena Aku akan sangat sibuk sampai hari ulang tahunmu.. baiklah, aku kembali.."

Reyn akan berbalik saat tiba-tiba tubuhnya ditarik ke pelukan Rize.

"Terima kasih, Reyn.." Rize mendekap Reyn dengan erat.

"Umh-.. selamat ulang tahun Rize.. terima kasih sudah lahir ke dunia ini.." Reyn menepuk pelan punggung Rize.

Rize memejamkan matanya merasakan hangatnya pelukan dari Reyn. Dia merasa beruntung bisa mengenal gadis seperti Reyn.

Setelah beberapa saat Rize melepaskan pelukannya dan menatap wajah Reyn, pandangan lembut Reyn selalu menenangkan hatinya.

"Rize, aku harus kembali.. lukamu belum pulih, perbanyaklah istirahat.."

Rize hanya mengangguk.

Reyn segera beranjak dari sana, lari memasuki hutan.

__________

Di tengah hutan kecil itu, seseorang tengah menunggu Reyn.. tapi saat Reyn sudah dekat, orang itu tidak menyangka jika Reyn sudah mengetahui keberadaannya.

"Mau sampai kapan anda sembunyi, Paman Austin..?!"

Austin terkejut. Karena dia menemukan seseorang dengan intuisi tajam selain Tuan-nya.

Reyn [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang