56

4.7K 908 36
                                    

• Hotel Bintang 6 Helvete

Reyn mengikuti Tuan Steven yang berjalan di depannya.. mereka memasuki sebuah ruangan, dan sudah ada dua orang yang menunggu di sana. Tuan Miller Linch dan cucu perempuannya, Kyra Linch.

Sebelumnya Tuan Steven mengatakan akan mengajak Reyn membicarakan bisnis, jadi Reyn tidak punya alasan untuk menolak.

"Steven, akhirnya kamu datang juga.."

Reyn segera membungkuk memberi salam,
"Selamat malam, Tuan Miller.."

Tuan Miller menepuk pundak Reyn,
"Setelah melihatmu lagi, ternyata kamu jauh lebih tampan dari terakhir kita bertemu, Rize.."

Reyn menunduk,
"Terima kasih atas pujian anda, Tuan.."

"Ayo duduk.. ayo duduk.."

°°°°°

Empat orang duduk berhadap-hadapan di depan meja besar itu,

"Kita bertemu lagi, cowok dingin.." Bisik Kyra yang duduk di sebelah Reyn.

"Ya.. sayang sekali.. padahal aku tidak ingin bertemu denganmu lagi, Gadis ceroboh.." Balas Reyn dingin. Reyn merasa tidak nyaman dan tubuhnya tiba-tiba merinding.. seperti sesuatu yang buruk akan segera terjadi.

Jawaban Reyn membuat Kyra tersenyum pahit.. tapi, Kyra melirik Reyn yang duduk di sampingnya.. wajah itu benar-benar sangat menawan, seperti bukan seseorang dari bagian dunianya.. sekarang dia tahu alasan kenapa di internet masih terus menerus bermunculkan komentar yang memuji betapa tampannya calon pewaris Norxt, bahkan sudah ada Klub penggemar Rize Osric.. gadis-gadis di sekolahnya juga selalu membicarakan berita tentang pewaris Norxt yang gagah melindungi seorang gadis di pesta besar Baines.

Tuan Miller mulai berbicara memecah suasana.

"Langsung saja.. sebenarnya kita berkumpul disini, untuk membicarakan tentang pertunangan kalian.." Tuan Miller menatap Reyn dan Kyra bergantian.

Tuan Steven dengan cepat menambahkan,
"Itu jika kalian setuju.. kami tidak akan memaksa kalian. Kalian bisa memikirkannya terlebih dahulu.. pikirkanlah baik-baik.."

"Ya.. karena kalian sudah saling mengenal.. ini memang untuk bisnis, tapi kami juga ingin melihat cucu-cucu kami bahagia.." Tuan Miller melanjutkan.

Perkataan Dua Pria tua itu benar-benar mengejutkan Reyn. Tuan Steven benar-benar masih mau menjodohkannya..?! Reyn dengan cepat menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya.. dia menunduk sambil melirik Kyra.

"Hei, gadis ceroboh.. aku tidak menyukaimu.. aku juga tidak mau bertunangan denganmu.. kamu tahu yang harus dilakukan kan..?!"

Pupil mata Kyra bergetar mendengar perkataan Reyn.. Kyra hanya bisa mengangguk lemah.

"Bagaimana, Rize.. Kyra?" Tanya Tuan Miller.

Tanpa di duga, Kyra langsung berdiri dan berkata,

"Aku mau Kakek..!! Aku sangat menantikan pertunangan ini..!! Bukan begitu Rize..?!"

Reyn yang mendengar pernyataan Kyra memasang wajah terkejut, kemudian melihat Tuan Steven dan Tuan Miller sudah berpelukan dengan bahagia tanpa menunggu pendapat darinya.

Reyn melirik Kyra,
"Apa yang kamu lakukan..?!" Bisik Reyn pelan, tapi suara itu benar-benar tajam.

Kyra hanya tersenyum bangga, lalu menjawab pelan,
"Apa yang ku lakukan..?! Tentu saja aku sedang menyatakan perasaanku.. aku tidak peduli kamu tidak menyukaiku.. yang pasti, aku benar-benar menyukaimu, Rize.. apa kamu pikir aku akan menolak kesempatan emas ini..?! Sekarang baik-baiklah padaku, tunanganku.."

Reyn [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang