24

6K 1K 21
                                    

********

"Tidak mau..!!"

"Kau harus, Reyn.. ini perintah dari Tuan Gilbert.."

"Apa kamu yakin itu aman..?! Aku tidak akan mati kan..?!"

"Ini masih aman selama kamu tidak sering menggunakannya.. tapi aku juga tidak yakin soal efek jangka panjangnya.. tapi yang pasti ini bisa membantumu.."

Reyn terdiam sejenak.
"Umh- baiklah.. tapi pastikan aku tidak akan mati dengan cepat karena obat itu.. aku masih harus membalas bajingan itu sebelum aku mati.."

Reyn kemudian mengulurkan tangannya,

"Berikan padaku, Kak..!!"

Gerald menghela napas, kemudian memberikan sebotol obat ke tangan Reyn.
"Sebenarnya aku juga tidak ingin kamu menggunakan ini, Reyn.. aku hanya menuruti perintahnya.. karena kamu akan menjadi Rize, dan juga kamu akan mulai sekolah.. itu obat penekan hormon.. pastikan kamu menggunakannya sebulan sekali.."

"Baiklah, Kak Gerald.."

"Sekarang istirahatlah.. dua hari lagi kita harus berangkat ke Heiwa.."

Reyn menganggukkan kepalanya.

********

Tuan Edward sedang duduk termenung di ruangannya dengan tangan memegang dahi.

Sejak pertama kali Tuan Edward mendengar cerita tentang Reyn dari Alice, meskipun hanya melihat dari foto, Tuan Edward sudah tertarik dengan Reyn.

Tuan Edward sudah berencana untuk bernegosiasi dan menggunakan Reyn agar menggantikan posisi Rize, mengingat Rize yang saat itu sangat sulit di kendalikan.. setelah bertemu dan melihat sikap yang ditunjukkan Reyn, keinginan Tuan Edward semakin kuat untuk mendapatkan Reyn di pihaknya.

Tapi setelah mengetahui Reyn yang selama itu di anggapnya pria ternyata adalah seorang gadis, harapan Tuan Edward seolah tenggelam ke dasar laut.. Tuan Edward benar-benar kecewa saat itu.

Tapi pembicaraan dengan Reyn tujuh bulan lalu di Villa, membuat keinginan Tuan Edward berkobar lagi.. dan ternyata keputusan itu membuat Tuan Edward sangat puas dengan Reyn.

Enam bulan berada disini, Reyn benar-benar mengejutkan Tuan Edward, Meskipun di hatinya, Tuan Edward merasa bersalah karena telah memanfaatkan seorang gadis demi ketamakannya.

'tok ! tok !'

"Masuklah.." ucap Tuan Edward.

Seorang wanita anggun berambut pirang sebahu berusia 30 tahun memasuki ruangan.

"Kamu disini, Valerie?" Ucap Tuan Edward lirih.

Wanita itu yang di panggil Valerie itu berjalan dengan tidak sabar mendekati Tuan Edward

'brak !'

Nyonya Valerie menggebrak meja.

"Tak kusangka kamu akan sepicik ini, Kakak..!! Reyn seorang gadis, bagaimana kamu tega memaksanya menjadi laki-laki dan menyiksanya seperti ini..?! Aku akan membawanya pergi, aku akan merawat Reyn selayaknya seorang gadis..!!"

Tuan Edward hanya menyandarkan diri ke kursi seraya menatap Nyonya Valerie.

"Dia tak akan mau, Valerie.. semua ini aku lakukan untuk memenuhi keinginan Joana.. Lagi pula jika Reyn bisa mendapatkan hak waris itu, dia bisa membalaskan dendam kakaknya.. ini menguntungkan dua pihak.." ucap Tuan Edward tenang.

Nyonya Valerie sangat marah.

"Jika kakak ipar masih hidup, dia pasti akan sangat marah padamu.. aku tidak akan tinggal diam.. aku akan beritahu Alice tentang perbuatanmu disini..!!"

Reyn [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang