**********
• Bar Baines •
Reyn memasuki Bar dan mencari Ivanka.. dia melihat Ivanka yang meletakkan kepalanya dengan botol-botol berserakan di mejanya.
Reyn memang sengaja tidak langsung datang, dan menunggu selama satu jam di luar Bar untuk membiarkan Ivanka setidaknya sedikit mabuk.
"Ivanka, bangunlah.." Ucap Reyn lembut sambil mengguncang pelan pundak Ivanka.
Ivanka mendongak dan menatap Reyn.
"Rize.. hibur aku, aku sedang sedih sekarang..""Bangunlah, aku akan mengajakmu ke suatu tempat.." Reyn segera melepas jaketnya dan memakaikan ke Ivanka lalu membantu Ivanka keluar dari Bar itu dan masuk ke mobilnya.
"Kak Gerald, bawa aku ke bukit di dekat hutan Oriya.."
"Baik, Tuan muda Rize.."
Reyn membuka botol obat pereda mabuk dan memberikan pada Ivanka.
Ivanka sedikit terkejut,
"Sudah kuduga kamu pasti minum berlebihan lagi, jadi aku beli ini di perjalanan tadi.. minumlah.."
Ivanka segera meminumnya, kemudian melirik wajah Reyn yang duduk di sampingnya.
********
Bukit Oriya
Saat turun dari mobil, Reyn menggandeng tangan Ivanka untuk ikut bersamanya. Mereka melewati jalan setapak yang menanjak.
"Hati-hati, jalannya gelap dan licin.." Reyn menggenggam erat tangan Ivanka.
Disisi lain, Ivanka memandang profil belakang Reyn yang berjalan di depannya sambil menggandeng tangannya. Pikiran Ivanka benar-benar rumit.
Reyn menoleh ke arah Ivanka sambil tersenyum lembut,
"Apa kamu lelah..?! Sebentar lagi kita akan sampai.."Ivanka menggelengkan kepala lalu melangkahkan kaki dengan semangat.
Saat sudah sampai, terlihat suasana malam dan lampu-lampu Kota Helvete disana.. angin yang berhembus sepoi-sepoi membuat pikiran menjadi segar.
"AAAAHHH..!!!" Reyn berteriak lantang.
"Cobalah Ivanka.." Ucap Reyn lembut.
Ivanka lalu mengikuti Reyn. Dia berteriak, menjerit, kemudian menangis.. Ivanka terduduk di tanah dan mulai terisak.
"Rize, aku ini wanita yang dikutuk.. Bertahun-tahun aku bersamanya, sekarang dia malah bersama wanita lain di belakangku.."
Reyn yang berdiri disamping Ivanka tidak berusaha menghibur.. Reyn menatap ke kejauhan,
"Ivanka, aku memang tidak tahu sedalam apa perasaanmu terhadap orang itu.. tapi menurutku, kamu tidak harus mempertahankan pria seperti itu.. berhentilah menangisi orang itu.. air matamu terlalu berharga untuk pria yang bahkan tidak setia.. Bangunlah dan katakan padaku.. katakan pada dunia.. juga katakan pada dirimu sendiri kalau kamu adalah gadis kuat yang bisa berdiri dengan kakimu sendiri tanpa bantuan laki-laki itu..!!"
Ivanka tercekat oleh kata-kata Reyn.. Ivanka mendongak untuk melihat Reyn mengulurkan tangan padanya.
Ivanka meraih tangan itu dan kembali berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyn [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]
Teen Fiction[ Proses Revisi! ] Menyamar menjadi laki-laki demi balas dendam atas kematian saudaranya. Reyn adalah seorang gadis. Sejak ibunya menikah lagi dan pergi meninggalkan dia dan kakak laki-lakinya yang sakit-sakitan, membuat Reyn mau tak mau harus putu...