********
Reyn berjalan pulang dengan semangat.. karena Gerald, Reyn bisa tidur beberapa jam.. sekarang dia benar-benar merasa segar.
Saat Reyn melewati daerah deretan pertokoan, tiba-tiba saja Reyn berlari menuju ke dalam gang kecil yang terletak tak jauh dari sana.
"Keluar..!! Aku tahu kau disana..!!" Teriak Reyn.
Seorang pria besar keluar dari balik tembok sebuah toko tak jauh dari tempat Reyn berdiri.
"Seperti yang diharapkan dari calon pewaris Norxt.." ucap pria besar itu seraya berjalan mendekati Reyn.
Reyn mengerutkan kening.. Reyn memang sudah siap untuk ini, tapi Reyn tidak menyangka orang-orang itu akan bergerak secepat ini.
Reyn melirik sekelilingnya.. tidak ada jalan, dan hanya tembok tinggi di belakangnya.. Reyn tidak bisa kabur.. satu-satunya cara untuk bisa pergi dari sini adalah Reyn harus melawan pria itu.
Pria itu mengeluarkan pisau lipat dari balik jaketnya,
"Maafkan aku, Tuan Muda.. ku harap kamu tidak dendam dan menghantuiku setelah kamu mati.."Reyn melambaikan lima jari ke telinganya,
"Kau..?! Membunuhku..?! Bermimpilah, bajingan..!!" Reyn tersenyum mengejek.Pandangan Reyn berubah dingin.
"Kamu baru bisa membunuhku setelah aku menghabisi si keparat Jordan itu..!!" Batin Reyn.
Pria besar itu tampak sangat murka,
"Sombong sekali kau bocah..!! Jangan menangis saat aku mencincang tubuhmu nanti..!!"Pria besar itu kemudian berlari menyerang Reyn,
Reyn dengan sigap mundur menghindari pisau itu."Cih..!! Ku sarankan kamu diet, Tuan Beruang.. gerakanmu seperti bayi siput.. dan juga wajahmu itu, jelek sekali, membuatku jijik setengah mati..!!" Ucap Reyn dengan senyum mengejek.
Reyn terus-terusan memprovokasi pria besar itu sambil terus menghindari serangan.
Entah kenapa Reyn merasa gerakan pria di depannya ini sangat lambat.Pria itu marah,
"Akan ku hancurkan wajah yang kau banggakan itu bajingan cilik..!!" Teriak pria itu tersulut emosi.Reyn menyeringai,
"Banyak omong..!!"•••
Semakin lama, serangan pria itu menjadi semakin melambat karena kemarahannya.Saat pria besar itu akan menyerang, Reyn melemparkan tas-nya ke wajah pria itu, lalu dengan cekatan menendang pisau di tangan pria itu.
'klang !'
Pisau itu terlepas dari tangan pria itu.Pria itu membuat tendangan ke arah Reyn, lalu dengan sigap berbalik berlari untuk mengambil kembali pisau itu.
Disaat pria menunduk untuk mengambil pisau itu, tendangan tiba-tiba mengarah ke belakang kepalanya.
'buak !'
Pria itu jatuh menabrak tanah dengan keras.
"Bagaimana bisa bocah itu bergerak secepat itu..?!" Pikir Pria Besar itu.Reyn mengambil pisau yang berada di tanah kemudian memainkannya.
Reyn berlutut di depan pria itu dan mengetuk-ngetuk kepala Pria itu dengan jarinya.
"Hei, keparat.. kamu bilang ingin mencincangku..?! Bukannya tadi kamu juga bilang akan menghancurkan wajahku..?! kenapa kamu malah tiduran di tanah..?!" Reyn berkata dengan sangat tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyn [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]
Teen Fiction[ Proses Revisi! ] Menyamar menjadi laki-laki demi balas dendam atas kematian saudaranya. Reyn adalah seorang gadis. Sejak ibunya menikah lagi dan pergi meninggalkan dia dan kakak laki-lakinya yang sakit-sakitan, membuat Reyn mau tak mau harus putu...