******
Bryan yang mendengar itu merasa takut.
Tubuhnya gemetaran saat Reyn berjalan ke arahnya. Bagaimana tidak, Reyn adalah orang yang melukai wajah Bryan. Bekas luka itu bahkan masih ada padahal sudah lebih setengah tahun berlalu. Bryan seperti melihat Raja Iblis dari neraka saat Reyn menyeringai padanya."Berhenti di sana..!! A-- aku tahu kamu itu cuma pelayan..!! Aku akan membayarmu dua kali lipat dari Alice..!!" Teriak Bryan gemetar.
Reyn berhenti, kemudian melirik Alice sambil tersenyum licik,
"Alice, bagaimana ini.. begundal ini bilang mau membayarku dua kali lipat darimu..?!"
Alice berjalan ke samping Reyn,
"Berapa yang akan kamu berikan pada Reyn..?!" Ucap Alice."Li- lima juta..!! Aku akan beri kau lima juta..!!"
Reyn hanya tersenyum.. Bryan yang melihat senyum itu merasa bahwa Reyn sudah di pihaknya,
"Aku beri kau lima juta, dan pukul wajah jalang itu sekarang..!!" Ujar Brian dengan penuh kesombongan.Reyn tertawa terbahak-bahak, membuat Bryan bingung.
"Lima juta huh..?! Alice memberiku sepuluh juta untuk sekali kencan. Bukannya kamu tadi bilang akan memberiku dua kali lipatnya..?!" Ucap Reyn tenang.
Bryan dan para tamu terkejut mendengar itu.
"Sepuluh juta untuk sekali kencan..?!"
Bryan terperangah, lalu bertanya pada Alice,
"Benarkah itu..?!"
"Apa menurutmu aku tidak mempunyai cukup uang untuk itu..?! Bryan, kamu sudah kalah..!!" Celetuk Alice.
Bryan terpancing kata-kata Alice.
"Baiklah, aku akan memberimu tiga puluh juta dan jadilah pelayanku..!!" Teriak Bryan lantang.Reyn tersenyum jahat,
"Setelah aku pikir-pikir, aku tak membutuhkan uang lagi.. sekarang aku hanya ingin menghajar bajingan sepertimu yang sudah menyakiti temanku.." Reyn menggertakkan buku-buku jari kedua tangannya."Alice, tangan mana yang bajingan ini gunakan untuk menyakitimu..?!"
"Aku pikir kiri.. apa kanan ya..?! Aku bingung, Reyn.." ucap Alice dengan senyum licik.
"Kamu bingung..?! Kalau begitu biar ku patahkan keduanya untuk memastikannya.." Reyn berjalan maju mendekati Bryan.
Bryan semakin ketakutan.. tiba-tiba tubuh Bryan ambruk begitu saja sebelum Reyn mendekatinya.
Bryan pingsan.
Reyn seketika membeku di tempat.
"Apa-apaan..?!Aku bahkan belum melakukan apapun dan dia pingsan..?!" Reyn kecewa.'swoshh !'
Pukulan tiba-tiba datang ke arah Reyn, tapi Reyn bisa menghindari pukulan itu dan melompat mundur beberapa langkah. Reyn melihat pria tinggi berotot di depannya."Kau lumayan juga bocah.." ucap pria itu.
"APA-APAAN KAU, EVANS..?!!" Teriak Alice.
"Kamu tak perlu ikut campur, Alice. Ini urusan sesama pria..!!" Ucap pria bernama Evans.
"Tunggu..!!"
Tiba-tiba Cathrine yang memakai gaun merah backless berjalan menghampiri orang-orang itu.. Cathtrine kemudian berdiri di depan Evans."Evans, kalau kamu menyakiti orang itu.. maka Queen Company akan memutuskan hubungan kerja sama dengan Rinht." Ucap Cathrine.
"Apa kau bilang..?! Kau tidak serius kan Cathrine..?! Sungguh tidak masuk akal..!! Apa hubunganmu dengannya..?!" Ucap Evans
"Kamu tidak perlu tahu.. hanya saja, jika kamu berani menyentuh seujung rambutnya.. maka aku akan membalasnya sepuluh kali lipat padamu.." ucap Cathrine tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyn [ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ]
Teen Fiction[ Proses Revisi! ] Menyamar menjadi laki-laki demi balas dendam atas kematian saudaranya. Reyn adalah seorang gadis. Sejak ibunya menikah lagi dan pergi meninggalkan dia dan kakak laki-lakinya yang sakit-sakitan, membuat Reyn mau tak mau harus putu...