sepuluh

1.8K 371 37
                                    

"Lea, lo jadi nyumbang suara buat festival kampus nanti?" Tanya Jennie begitu mereka selesai kelas.

Jisoo mengangguk sembari mengechat Taeyong supaya segera menjemputnya. Selepas kampus, Jisoo berencana meresfresh otak nya dengan bertemu buku-buku di Gramedia.

"Mau nyanyi lagu apa?"

"Ngga tahu sih. Nanti lah, gampang."

Jisoo beralih ke arah Jennie disebelahnya, "Jen, gue mau ke Gramed. Lo ikut gak?"

"Nggak deh, gue mau makan sama Yuta."

"Udah pacaran belum sih? Dideketin mulu tapi nggak di tembak-tembak juga. Itu hati apa jemuran digantung terus?" Jisoo sih enak ya ngomong nya santai tanpa beban, berbanding terbalik dengan Jennie yang mendengar. Nyelekit banget sampe ulu hati.

"Proses pengenalan dulu beb. Biar mengenal satu sama lain dulu, biar nanti pas pacaran nggak diselingkuhin." Balas Jennie tak kalah sengit.

Sekarang giliran Jisoo yang tertampar, tertendang, terjungkil, tersadar.

"Itu sih emang laki nya yang brengshake."

"Nggak juga, siapa tahu lo punya andil kenapa dia bisa selingkuh. Nggak mungkin ada asap kalau nggak ada api."

Jisoo mengerutkan kedua dahi nya dengan ekspresi yang nggak paham sekaligus nggak terima karena dikata punya andil Jaehyun selingkuh.

"Lho, kok jadi gue?!"

Jennie terpaksa mengurungkan niat nya untuk memberi jawaban tatkala Yuta si gebetan nya udah dateng. Yuta ini wajah nya doang yang sangar kayak preman ditambah rambut nya yang panjang menambah kesan mengintimidasi dari dia. Padahal nih, Yuta tuh doyan nya ngakak, otak nya ngeres, kerjaan nya ngebucin. Jadi wajah nya tuh nggak mencerminkan banget kepribadian yang sesungguhnya. Visual memang suka menipu.

"Hai, Jennie ku." Sapa Yuta sambil mengambil alih tas tenteng dan jaket yang Jennie bawa. Keliatan nya manis ya tapi dimata Jisoo, Yuta keliatan kayak babu nya Jennie.

"Yut, tunggu bentar deh. Kasian Jisoo belum dijemput."

Yuta oke-oke aja. Selagi ada Jennie, dia nggak masalah. Mereka lagi duduk bertiga dimana Jennie berada di tengah-tengah. Si Yuta asik banget ngajak-in Jennie ngobrol sedangkan Jisoo dikacangin. Jennie juga kayak lupa temen deh. Tahu gini kan mending Jennie minggat aja daripada nemenin tapi asik sendiri.

"Mending kalian pulang aja deh." Ucap Jisoo tiba-tiba.

"Lho kenapa?"

"Ya lo pikir aja, anjir. Nggak guna juga lo ada disini tapi asik sama dunia kalian sendiri."

Yuta dan Jennie berpandangan sebentar, lalu akhirnya Jennie meringis menyadari kesalahan nya.

Yuta sih mikir nya, maklum Jisoo kan jomblo jadi jiwa iri nya suka meledak-ledak.

"Jis, tuh gojek nya udah dateng." Kata Yuta menunjuk Taeyong yang tiba di depan mereka.

Taeyong membuka helm nya, berniat protes sebelum Yuta bilang, "Mas gojek nya ganteng. Hebat banget lo dapet driver yang tampang nya oke."

Taeyong mau protes lagi, tapi kali ini dia ragu. Dia mau ngomel, tapi diakui ganteng, Taeyong jadi besar kepala sendiri.

Jisoo berdiri, menenteng tas dan jas almamater nya di tangan kiri lalu mendekati Taeyong.

Jisoo sudah memakai helm nya, dia hendak naik ke motor tapi lengan nya keburu ditahan oleh Taeyong. Posisi mereka cukup dekat, berpandangan sebentar lalu Taeyong mengambil tas dan jas almamater yang Jisoo pegang. Taeyong menggantung tas Jisoo di cantelan motor nya bagian depan. Selanjutnya hal yang Taeyong lakukan adalah memakai kan jas tersebut ke tubuh Jisoo. "Pake. Nanti lo item karena terpapar sinar matahari." Begitu katanya.

Pacar KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang