"Sayang, aku mau ngomong sesuatu deh sama kamu." Ucap Winwin waktu dia dan Rose baru kelar nonton film di apartemen nya Winwin.
"Ngomong apa?"
Mata nya Winwin menatap Rose penuh cinta dan kelembutan. "Aku mau kenalin kamu ke orangtua aku. Kemarin aku sempat cerita banyak tentang kamu dan Mamaku kayaknya suka deh sama kamu. Gimana? Kamu mau 'kan?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh, lihat tatapan memuja itu! Rose rasanya mau meleleh tiap kali diperhatikan begini. Dengan malu-malu Rose bertanya, "Apa aja yang kamu bilang ke Mama kamu?"
"Aku bilang kalau aku udah ketemu perempuan kedua yang aku cintai setelah Mama. Perempuan yang cantik dan punya senyum manis. Sempat aku tunjuk-in foto kita berdua dan Mama suka terus katanya kamu cantik banget."
Winwin antusias banget nyeritain ini dan Rose jadi terharu karena apa yang dia mau justru mudah diberikan oleh Winwin tanpa dia minta. Mengetahui Mama nya yang suka sama dia, bikin hatinya Rose menghangat dan merasa kalau dia layak disukai juga. Nggak kayak Mama nya Jaehyun yang sedikit-sedikit julid ke dia. Kalau keingat soal Mama nya Jaehyun memang bikin Rose naik darah.
Rose maunya sih mengiyakan ajakan pacar nya tapi namanya perempuan pasti punya perasaan tentang apakah dia nggak apa-apa bertemu orangtua nya dan berlagak seperti dia adalah pacar terbaik untuk anaknya? Beberapa hari belakangan ini Rose jadi susah tidur karena ngerasa begitu berdosa menjadikan Winwin sebagai selingkuhannya. Winwin si cowok baik dan tulus cuman jadi selingkuhan? Rose memang gila. Dia nggak enak hati kalau sampai Winwin tahu ternyata dia adalah salah satunya di hati Rose. Tapi melepaskan Winwin juga bukan pilihan bagus. Ah, rumit. Rose dilema.
"Gimana? Kamu mau 'kan?" Winwin kembali bertanya dengan muka berharap.
"Em, kita lihat nanti ya?"
Winwin senyum maklum. "Iya, nggak apa-apa kok. Aku tunggu kamu siap aja."
Tuh! Bukannya marah justru Winwin sepengertian itu ke Rose. Winwin dan sikap baik nya ini malah menambah rasa bersalahnya.
Winwin menjatuhkan kepala di pundak Rose sambil memainkan jari-jari lentiknya. Dan entah kenapa Rose tiba-tiba ngerasa perutnya nggak enak. Rose menarik tangan nya terus lari ke kamar mandi sambil menutup mulut.
Winwin yang bingung langsung menyusul Rose ke kamar mandi dan terdengar suara muntahan. Winwin panik dan langsung membuka pintu. Tangan nya bergerak cepat mengambil seluruh rambut Rose yang menghalangi wajah nya.
"Hueeeekkkkk..." Winwin mengelus punggung Rose dan setia menunggu sampai Rose puas mengeluarkan semua isi perutnya. Rose lemas banget sampai terduduk di lantai kamar mandi.
Diambil nya tisu dan membantu Rose mengelap ujung bibirnya yang masih basah.
Setelah dirasa agak mendingan, Winwin membantu Rose keluar dari kamar mandi dan membaringkankannya di kamar.
