enam puluh dua

1.2K 202 76
                                    

Pagi ini Lia terbangun dari tidur nya karena mendengar suara berisik dari arah dapur. Aneh, biasanya kalau Bibi atau Mama Jiah masak nggak pernah sampai se-berisik ini deh. Kecuali kalau Papa nya sih bisa jadi heboh karena Papa nya jarang menyentuh dapur. Cuma kalau dipikir lagi kapan Papa nya mau masuk dapur? Jadi jelas itu bukan Papa Logan.

Atau jangan-jangan ada kucing liar masuk dan memberantaki dapur?

Takut semua perabotan Mama nya pecah dan berantakan, Lia turun tergesa dari lantai dua. Kaki nya langsung berhenti berlari waktu melihat kucing besar yang merecoki dapur. Itu kakaknya!

Lia nggak kunjung turun. Dia diam-diam memperhatikan Jisoo yang benar-benar berantakan dalam memasak. Terlihat jelas Jisoo yang lagi bingung sama step selanjutnya yang harus dia lakukan.

"Auh, eksperimen apa yang bakal dia buat sekarang."

Lia melihat area dapur yang er...... sangat jauh dari kata 'bersih'. Oh, Bibi bakal bekerja extra setelah ini.

Ketika ada tanda-tanda Jisoo sudah selesai memasak, akhirnya Lia turun dan menghampiri Jisoo.

"Masak apa tuh?" Tanya nya saat tiba disamping Jisoo.

Jisoo lagi menata masakan nya ke dalam kotak bekal. Nggak lupa diisi pemanis yaitu mentimun dan telur dadar yang nggak begitu bagus penampakan nya.

Dengan senyum cerah, Jisoo memamerkan masakan nya ke Lia. "Buat nasgor buat ayang beb hehehe."

Sejujurnya Lia menatap ragu sama hasil masakan kakak nya. Cuma berhubung Jisoo kelihatan bangga sekali jadi Lia mengapresiasi.

"Waw, kakak ku ada kemajuan. Good job sister!"

"Yoi. Tuh aku sisa-in buat sarapan kalian. Aku habis ini mau langsung ke rumah ayang beb. Nanti habisin ya!!"

Jisoo langsung pergi begitu menyelesaikan packing makanan nya. Dia mau mandi dan siap caw ke rumah Taeyong.

-

Sampai dirumah Taeyong, dia bertemu Tante BoA yang kelihatan lagi siap-siap mau pergi. Jisoo menyapa Tante BoA ramah seperti biasanya.

"Pagi Tante. Mau pergi ya?"

"Iya nih, Tante mau ke rumah saudara. Tuh Tante ada masak, nanti kamu sama Taeyong makan ya."

"Hehehe iya makasih Tante."

"Iya, sama tolong bangunin Taeyong. Udah siang belum bangun juga. Suruh mandi terus makan."

"Sip, oke Tante."

Tante BoA menepuk pundak Jisoo sebelum benar-benar pergi. Setelahnya Jisoo melihat rumah ini nggak ada tanda-tanda ada orang lain selain Taeyong. Om Jaejong nggak ada, Sungchan juga nggak kelihatan ada dimana.

Jisoo menuju kamar Taeyong yang juga ada di lantai dasar.

Tok tok tok

Nggak ada sahutan. Jadi mau nggak mau Jisoo masuk ke kamar nya tanpa ijin. Taeyong ini nggak pernah kunci kamar nya jadi Jisoo atau siapapun bisa kapan aja masuk tanpa ijin Taeyong.

Tuh, lihat. Taeyong masih bergelung sama selimutnya. Posisi tidur nya membelakangi Jisoo dan melihat Taeyong yang tidur dengan nyaman bikin Jisoo ingin merasakan kehangatan dibalik selimut juga. Jadi, langsung aja Jisoo ikut merebahkan diri dan memeluk Taeyong dari belakang.

Bukannya bangun, Taeyong malah makin lelap. Melenguh sebentar karena ada yang mengganggu tapi nama nya kantuk masih menguasai, ya tetap lelap aja mau gimanapun situasi nya.

"Sayang ayo bangun!"

Nggak ada respon.

Jisoo mengganggu dengan menggelitik telinganya. Benar, Taeyong merasa terganggu. Tapi nggak membuat dia bangun juga.

Pacar KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang