BGM :
🎧 Punch - Goodbye
( Disarankan supaya cerita lebih mengena )
Happy Reading
.
.
.
💛💙💛
"Ubin.. "
Teriakku membuatnya menoleh dan melambai kearahku. Aku segera menghampirinya dengan setengah berlari.
Dia tengah berdiri sendiri di halte seakan menunggu seseorang. Mungkin menungguku ehe.
"Ya kenapa kau berlari, aku tidak akan pergi. Dasar, kurcaci. "
"Ishh.. Aku tidak sependek itu, jangan sebut aku kurcaci."
Ucapku dengan kesal. Bukannya meminta maaf dia malah terkekeh dan mengacak rambutku sembari menggunakan kepalaku sebagai tumpuan tangan besarnya.
"Lalu aku harus menyebutmu apa kalau bukan kurcaci, eoh? "
"Panggil aku chagi. Itu jauh lebih manis untukku. "
"Dih.. Ngarep. Ada apa kau memanggilku? Ada hal penting? "
"Tentu, sangat penting. "
Aku menarik tangannya dan menggandengnya sembari terus berjalan. Tanpa menghiraukan wajah bingungnya yang begitu menggemaskan.
"Ya, kau mau menculikku? Aku tidak mau. "
"Husshh.. Diam. Ikuti saja kemana aku mengajakmu. "
"Kalau kau mengajakku ke sumur tua aku tidak mau. Masuk saja kesana sendiri jangan ajak Soobin yang tampan ini. "
Bugghh..
"Isshh.. Kepedean."
Tapi memang benar dia tampan. Itu sebabnya aku begitu menyukainya lebih dari apapun.
Beberapa menit kemudian...
Dengan menaiki bus kota, kami tiba di sebuah perpustakaan besar dalam waktu beberapa menit saja. Soobin nampak menatap aneh kepemandangan sekitar. Rupanya dia sangat asing dengan tempat beraroma kertas bertinta ini.
"Kajja, aku ingin kau menemaniku menjelajahi duniaku. Aku berharap kau bisa ikut masuk ke duniaku. "
Soobin hanya diam dan menurut saja saat aku menggandeng tangannya bak kekasih dihadapan para pengunjung. Aku nampak begitu kecil ketika disamping tubuh tiangnya. Percayalah, aku tidak sependek itu. 169 bukanlah kriteria ukuran pendek bukan? Soobin saja yang terlalu tinggi.
Makhluk tiang bendera.
Aku berkeliling ke setiap rak buku yang ada dan mataku tertuju pada beberapa buku dalam kelompok novel populer. Covernya nampak sangat menarik. Genre yang kusukai selain horror misteri.
Happ..
Aku mencoba mengambilnya karna terletak dibagian rak atas yang harus kugapai dengan meloncat loncat bak katak. Beruntungnya Soobin mengerti dan segera mengambil buku incaranku dengan mudahnya. Inilah gunanya aku mengajaknya.
"Nah, mau kuambilkan yang mana lagi? "
Tawarnya.
"Yang itu, sebelahnya lagi cover warna jingga. "
Aku menujuk ke arah buku yang lain dan Soobin mau mengambilnya lagi untukku.
"Gomawo Ubinniii.. "
"Soobin, not ubin you know. "
"Nee. "
Aku mulai membuka lembar setiap lembar yang ada dengan raut wajah antusias. Sedang Soobin tentu saja hanya memandangiku tanpa mau membaca buku yang sekiranya ia sukai. Dia pusing melihat buku dan tulisan kecil, katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•♡ TXT IMAGINE ♡•
Фанфикшн💛💛 TXT >< YOU 💛💛 📍 (YN) : Nama kamu 📍 Happy ending and Sad ending 📍 Kumpulan imagine kebucinan author dengan para member TXT. 📍 Update : Selasa 🏆1# Txt imagine ✨ 🏆4# imagine ✨
