💙41 - Kelinci🐇💛

197 28 3
                                    

BGM :
🎧 IU feat. Jang Yi Jeong - Friday

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )


Happy Reading

.

.

.

💛💙💛

"Hai Yeonjun, besok ada acara tidak? Aku ingin.."

Tutt..
Tiba-tiba seseorang datang dan merebut ponsel milikku dan mematikan sambungan telponku dengan Yeonjun.

Choi Soobin, siapa lagi kalau bukan dia yang berani melakukan hal itu. Aku memberi tatapan tak suka ke arahnya. Lancang sekali, batinku.

"Apa kehadiranku disini hanya kau anggap patung hah? Bisa-bisanya janjian pergi dengan pria lain saat kekasihmu ada disini."

"Cihh.. Kekasih? Mana ada pria yang meninggalkan kekasihnya di rumah, sedangkan dia pergi ke konser wanita idolanya bersama rekannya. Tidak mengabari bahkan tidak mengajak kekasihnya. "

Dia terdiam sembari sedikit menundukkan kepalanya. Aku masih begitu kesal dengannya karena kejadian waktu itu. Aku merebut kembali ponsel milikku dari tangannya.

"Ya chagi, kau masih kesal dengan kejadian itu ternyata. Maafkan aku. Aku sungguh tidak mengingat apapun saat itu kecuali pergi ke konser bersama Beomgyu. Aku.."

"Lihat, kau bahkan tidak ingat denganku. Aku memang tidak seberharga itu makanya kau tidak mengingatku. Wanita idolamu memang sangat cantik, aku kalah jauh dengannya. Pesonanya mampu membuatmu lupa akan segalanya dan tidak menyadari bahwa aku ini ada. Pergilah, aku malas bertemu denganmu."

Aku segera beranjak pergi meninggalkannya namun ia berusaha menahanku dengan menggenggam tanganku.

"Chagi, mianhae.."
"Uhh.."

Tanpa menatapnya aku melepaskan genggaman tangannya padaku dan bergegas pergi sejauh mungkin.

"Tidak ada maaf bagimu.."

🐇🐇🐇

Keesokan harinya...

Brum..
"Hai.."

"Oh hai."
Sapaku ceria pada Yeonjun.

"Sudah siap untuk menikmati pagi ini?"

"Tentu saja siap."

"Good. Sebelum berangkat kau harus pakai helm biar kelapanya aman."

"Batok kelapamu itu yang aman."

"Hahaa.. Canda atuh. Kepala maksutnya.
Kajja, pegangan yang erat."

"Peluk boleh?"

"Ya, jangan jadi jalang kau."

"Hahahaha.. Sekali saja gak apa lah."

"Yaya terserah lah."

Brummm.. Ngengggg..

Beberapa menit kemudian...

"Sudah sampai. Turun gih."

"Pantai? Kau mengajakku kesini?"
Tanyaku.

"Iya, kau bilang kemanapun asal bisa menenangkan diri. Pantai adalah solusi dari masalahmu itu."

"Ya, tau gitu tadi bawa topi sebesar tudung saji buat foto-foto. Tapi yasudahlah. Kajja, aku rindu aroma air pantai."

"Kajja.."

•♡ TXT IMAGINE ♡•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang