💙19 - Because Of You💛

1.2K 138 379
                                    

BGM :
🎧 Huh Gak - Because Of You

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )



Happy Reading

.

.

.

💛💙💛

Kau tiba-tiba muncul dikehidupanku dengan segala keunikan yang sebelumnya tak pernah kujumpai. Aku suka dan enggan pergi darimu.

Disaat aku mulai merasa nyaman, kau tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa kabar apapun seakan masa mu hanya sebatas hembusan angin.

Lenyap, hilang, dan hampa. Itu yang kurasakan.

Teruntuk kau, sosok yang membuatku hampa. Tidak bisakah kau setidaknya mengatakan kata pamit padaku? Tidak bisakah kau mengatakan sampai jumpa padaku? Sesulit itukah mengatakannya?

Saat ini, sejak kau pergi menghilang begitu saja, aku masih sama seperti dulu. Menunggumu dan berharap kau muncul lalu menyapaku dengan senyuman.

Disini, di tempat awal kita bertemu. Aku duduk termenung mengingat semua hal yang pernah ada.

Ijinkan aku untuk mengulang masa lalu, untuk sekedar mengingat betapa bahagianya diriku dahulu saat kau ada di balik senyuman ceriaku.


Flashback...

"Gula, minyak, tepung, lalu apalagi ya? "
"Kebiasaan eomma nitipnya kebanyakan. Padahal yang benar-benar kubeli hanyalah es krim. "
Huhhff..

Aku yang tengah asik berjalan santai untuk membeli kebutuhan di minimarket tanpa sengaja berpapasan dengan segerombol pria yang mencurigakan.

Dari kejauhan aku mencoba melihat apa yang sedang mereka lakukan. Ternyata mereka sedang memukuli seseorang.

"Dasar sampah masyarakat. "
Karna kesal dengan yang mereka lakukan, aku pun menghampiri mereka walau saat ini aku seorang diri. Aku sedang dalam mode berani saat ini.

Bug..
Bug..

"Rasakan ini pecundang. "
"Enak kan pukulan kami? Hahaaaa"

Bug..

"HENTIKANNN!!! "
Teriakku dengan suara kencang sembari mendorong mereka yang ada untuk menjauhkannya dari seseorang yang jadi target pukulan ganas mereka.

"Kalau kalian memang laki laki sejati jangan keroyokan. Satu lawan satu, itu baru lelaki sejati. Tidak seperti ini, bergerombol menyerang satu orang yang lemah. Cihhh.. Cupu. "

"Wah wah, siapa kau beraninya menjuluki kami cupu? Kau teman si bule ini? "

"Iya, aku temannya. Mau apa kau? "
Ucapku dengan lantang walau jujur saja aku tidak mengenal pria yang saat ini kubela. Bukannya takut mereka justru nampak beralih fokus ke arahku. Seakan aku dijadikan target berikutnya.

"Pantas saja. Kurasa kita punya sasaran baru dan lebih menyenangkan untuk dimainkan. "

"Iya betul, sikat sajalah. "

"Kuy. "

Glek..

Stop..
"Sebentar, jangan mendekat. Aku mau mengangkat telfon dahulu. Ini penting. "
"Ah iya daddy, ini aku sedang di jalan otw pulang. Oh daddy mau kemari? Dengan mobil polisi? Iya (YN) mau saja kok naik mobil dinas daddy, tidak masalah walau sedikit usang. Iya aku tidak akan kabur lagi, nanti aku siap ikut daddy latihan menembak. Sekalian ajari ya dad cara menembak kepala musuh? Ok daddy, sampai jumpa lagi. Muaahhc. "

•♡ TXT IMAGINE ♡•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang