💙40 - Rain and You ☔💛

211 34 2
                                    

BGM :
🎧 Lee Mu Jin - The rain and you

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )


Happy Reading

.

.

.

💛💙💛

(YN) pov..

"Mari, kita akhiri semuanya sampai disini. Aku berharap tidak akan bertemu lagi denganmu."

"Ya, jangan pernah bertemu kembali apapun situasinya."

Janji yang sempat kami ucapkan sebelum mengakhiri hubungan yang terjalin cukup lama dan intens ini. Satu alasan kuat yang membuat kami memutuskannya. Aku dan dia bahkan menyetujuinya.

Sulit? Kurasa jika kami tak saling bertemu semua akan berlalu dengan mudah apalagi satu sama lain telah mendapatkan pengganti. Semua kenangan itu akan mudah diganti dengan kenangan yang jauh lebih baru dan indah.

Aku yakin bisa memegang ucapanku sendiri. Ya, aku pasti bisa.

"Chagi, maaf membuatmu menunggu."

"Ah, gwenchana oppa. Pasti dunia kantor membuatmu sesibuk ini ya?"

Tak butuh waktu lama untukku mengisi kekosongan hati ini dengan sosok yang kurasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Dia baik, penyayang, pengertian, dan banyak hal yang sulit untuk kuucapkan.

Aku bahagia? Ah, itu tidak perlu ditanyakan. Semua terjawab dari raut wajahku setiap kali bersama dengannya.

"Tunggu sebentar, biar aku pesankan."

"Oppa tahu apa kesukaanku? "

"Tentu saja, aku hafal betul dengan yang kau suka. Tidak sepertimu yang pelupa. Hehee.."

"Ya, oppa selalu saja."

"Canda chagi. Tunggu."

"Nee."

Dia selalu bisa mencairkan suasana. Aku tidak akan mudah bosan saat bersama dengannya.

"Aku benar-benar kagum dengan penampilan oppa tadi. Daebak, jinjja daebak."

"Ya, kau bisa saja. Aku jadi malu."

"Kenapa malu, memang begitu kok hehee."

"Mau kupesankan apa?"

"Mm.. Terserah oppa saja, apa yang oppa suka akupun suka. Aku tidak ingin menyuruh oppa menebak kesukaanku, nanti kliru lagi."

"Mianhae chagiya."

"Hehee gwenchana."

Aku yang semula asyik menatap pemandangan sekitar, seketika dibuat membeku tatkala melihat sosok yang selama ini tak ingin kujumpai.

Choi Beomgyu.
Pria yang sempat menjalin hubungan intens denganku. Saat ini ia tengah bersama dengan kekasih barunya. Sama sepertiku, kini kami sama-sama telah memiliki pengganti.

Sepersekian detik aku menatapnya lalu mencoba untuk mengabaikan kehadirannya. Aku berharap dia tak melihatku agar kami sama-sama saling mengabaikan.

"Chagi, kurasa tempat ini terlalu ramai. Kau pasti sangat haus kan? Bagaimana kalau kita beli ice cream saja? Aku ingat apa yang paling kau sukai."

"Ah, baiklah kalau begitu. Kajja.."

Dia pergi.
Aku senang.

Aisshh.. Kenapa aku memikirkannya, toh tidak ada urusannya denganku.

•♡ TXT IMAGINE ♡•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang