💙24 - Together 💛

856 119 185
                                    

BGM :
🎧 IOI - I Love You, I Remember You

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )





Happy Reading

.

.

.

💛💙💛

Huhhh...
(Menghela nafas dalam-dalam. )

"Hyuri, apa kau pernah bermimpi aneh?"

"Mimpi aneh? Seperti apa? "

"Mimpi ketika kau bertemu dengan orang yang saat ini belum pernah kau jumpai sama sekali tapi seakan kau sungguh mengenalnya luar dalam. Ya, begitulah intinya. Pernah? "

"Hmm.. Aku pernah bertemu orang asing dan itu wanita. Kata eomma dan nenekku kalau orang itu wanita berarti dia adalah sosok roh jahat yang ingin mengganggu."

"Kalau pria? "

"Hmm.. Kalau pria katanya dia sangat merindukanmu. Ingin bertemu denganmu. "

"Merindukanku? Tapi aku tidak mengenalnya dan belum pernah bertemu, gimana dong? "

"Wah, kalau seperti itu aku pun kurang tahu. Coba tanyakan saja pada cenayang. Mungkin bisa mendapat jawaban. "

"Tidak usah lah. Mungkin saja hanya mimpi semata. Semoga saja itu bukan roh jahat seperti yang kau katakan. "

Sejak aku bercerita tentang mimpiku pada Hyuri, mimpi itu selalu datang secara bertubi-tubi. Membuatku selalu kebingungan saat terbangun. Mencoba mengingat, mungkin ada memori yang sempat menghilang dari otakku tapi tetap saja, aku tak menemukan apapun.

Pria tampan berkulit putih dan hidung yang begitu mancung ala blasteran bule Korea dengan tampilan pakaian yang sungguh klasik. Bak era victoria. Dia selalu tersenyum manis ke arahku dan mengatakan hal yang tak ku mengerti.

Aku akan menemuimu kembali.
Ya, itu yang dia katakan di setiap mimpiku.

Siapa dia? Apa dia leluhurku? Nenek moyangku?

Aku mencoba bertanya pada eomma dan appa tapi jawaban mereka tidak tahu karena di keluarga kami tidak ada ciri ciri seperti yang kukatakan. Tidak ada keluarga keturunan luar. Aku pun mencoba bertanya pada halmoni dan haraboejiku dan ya, mereka pun tak tahu. Bahkan ucapan halmoni sempat membuatku kembali berpikir ratusan kali.

"Mungkin, itu berhubungan dengan dirimu sendiri (YN). Ingatan masa lalu. "

Bayangkan, apa tidak tambah pusing aku jadinya? Aku ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaanku tapi malah diberi teka-teki membingungkan oleh halmoni. Ah sudahlah, nikmati saja mimpinya toh pria itu tampan hehee.

.
.
.

"Kau yakin tidak ingin barengan sama appa ke sekolah? "

"Tidak appa. Aku jalan kaki saja. Sekalian olahraga biar tubuhku langsing. "

"Cihh.. Tubuh kurus kerempeng begitu masih mau lebih langsing lagi? Kau ini. "
Kebiasaan, selalu saja diselipkan ucapan yang membuat telingaku panas. Dasar appa laknat, pantas saja aku sama laknatnya.

Appa pun berangkat lebih dahulu dengan mobilnya untuk ke kantor, dan aku pun berangkat ke sekolah dengan jalan kaki.

Seperti biasa, tak lupa aku berpamitan pada eomma sebelum berangkat agar sekolahku lancar tanpa hambatan. Dengan langkah semangat sembari menggendong tas punggung di pundak dan tak hentinya bernyanyi riang.

•♡ TXT IMAGINE ♡•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang