•♡ TXT IMAGINE ♡•

💙18 - First and Last Moment💛

BGM :
🎧 Ailee - I will go to you like the first snow

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Happy Reading

.

.

.

💛💙💛

Krek.. Krekk..

Aku yang sedang asyik menikmati indahnya sunset di area tepi pantai sedikit terkejut ketika seorang pria dengan kursi rodanya datang mendekatiku.

Dia nampaknya juga ingin menikmati apa yang saat ini sedang kunikmati.

"Pemandangannya sangat indah. Aku tidak menyangka ada pemandangan yang seindah ini. "
Ucapnya sembari menghela nafas lega. Aku hanya menatapnya sekilas lalu kembali fokus pada apa yang sedang kulihat.

"Sebegitu indahnya ya sampai kau tidak mau menyapaku yang sedaritadi menunggu kau berbalik. "

Deg..
"Aku? "
Tanyaku pelan. Dan dia membalas anggukan.

"Siapa lagi kalau bukan kau. Kan disini hanya ada kau dan aku. "

"Ah iya, benar juga. "
Dia tiba tiba menyodorkan jabatan tangan padaku sembari sedikit mendekatkan kursi rodanya.

"Aku Beomgyu. Bukan orang asli sini. Hanya tak sengaja mampir. "

"(YN). "
Aku pun membalas jabatan tangannya dan menampilkan senyumanku padanya.

"Ya tanganmu dingin sekali. Kau pasti kedinginan karna sedaritadi di tepi pantai. "

"Ini, pakai saja syal milikku. Setidaknya kau bisa merasa hangat nantinya. "
Dia menyerahkan syal merah miliknya dan aku pun tidak berani menolak karna dia nampaknya sangat tulus untuk meminjamkan syal miliknya.

Aku pun menerimanya.

"Gomawo. "
Sembari menunggu matahari benar benar terbenam dan digantikan oleh beberapa bintang dan bulan, aku duduk di bangku tepi pantai. Tepat berada disamping pria bernama Beomgyu tersebut.

"Kau asli sini? "

"Mm.. Bisa dibilang begitu. Rumahku ada disekitar sini. "

"Wah, kau pasti sangat puas melihat pemandangan seindah ini setiap hari. "

"Ya seperti itulah. Bahkan aku sudah cukup bosan melihatnya setiap hari. Oh ya, ada apa dengan kakimu? Kau mengalami kecelakaan? "

"Bukan. Ini karna aku terlalu aktif melakukan dance jadinya kakiku terkilir. "
Aku menatap ke arah kakinya yang dibalut perban.
"Terkilir? Kenapa bisa separah ini? "

"Hehee itu karna aku terkilir tepat ditangga lantai 3. Saat itu aku terlalu asyik berlatih dance di tangga dan, itulah alasan kenapa kakiku jadi seperti ini. "

Entah kenapa aku mendadak terkekeh dengan penjelasannya.
"Astaga kau ini. Kau harus lebih hati hati lainkali. Masih untung kau tidak sampai cidera parah. Tidak sampai sepertiku. "

"Kau? Memangnya ada apa denganmu? Sepertinya kau nampak baik-baik saja saat ini? "

"Ah ya, maksutku aku pernah mengalaminya beberapa bulan lalu. Mobil, cahaya terang, brukk.. Mengerikan untuk diingat. "

Dia tiba-tiba memegang bahuku.
"Sudah, jangan diingat. Kan sekarang kau baik-baik saja. "

Aku mengangguk memahami yang dia katakan. Iya, aku baik baik saja.