•♡ TXT IMAGINE ♡•

💙09 - I Like You So Much 💛

BGM :
🎧 I Like You So Much You"ll Know It (Cover Version)

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Happy Reading
.

.

.

💛💙💛

"Beomgyu.. "

"Hmm.. "

"Keluar yuk. "

"Males. "

"Ishh.. "
"Ok kalau kau menolaknya. Lihat saja apa yang akan kulakukan. "
Perlahan aku mengeluarkan ponselku dari saku celana.

Aku mencari kontak yang ada di ponselku. Ok ketemu.

Aku segera menelpon seseorang di kontak ponselku tersebut.

Tuttt... Tutttt...

"Iya halo, ada apa (YN)? "

"Ah ya oppa. Kau ada kegiatan hari ini? Kalau tidak ada apa bisa kau menemuiku sekarang? Tolong temani aku keluar. Aku bosan jika hanya di rumah. "

"Oh, kurasa aku tidak sibuk hari ini. Sebentar lagi aku segera kesana. Tunggu ya."

"Ok siap, "Y.E.O.N.J.U.N" oppa. "
Mendengar nama yang kusebutkan, dengan cepat dia mengambil paksa ponselku. Dengan raut wajah kesal dia mengecek kontak yang baru saja ku telpon.

"(YN) aku masih.. "

"Ya hyung, kau tidak perlu datang. Dia mendadak pusing dan tidak bisa keluar. "

"Ok nanti aku akan menjenguknya saja. "

"Tidak perlu. Hyung tidak perlu datang menemuinya. "

Tuttt..
Dengan wajah masam dia melemparkan ponselku di sofa.

"Ya kenapa wajahmu begitu. Bukannya kau tadi tidak ingin menuruti kemauanku? "

"Siapa bilang. Ini juga mau ganti baju. Kau tunggu disini. Jangan hubungi siapapun. Awas saja kalau kau melakukannya. "

"Akan kuhabisi pipi mu itu sampai memerah. "

Bukannya balik marah aku malah tertawa puas karna rencanaku berhasil. Ternyata seorang Beomgyu bisa juga marah dan cemburu. Aku masih jadi prioritas utamanya dibanding gamenya.

.
.
.

"Kau ingin kemana? "

"Terserah kau saja. Aku ngikut. "

"Ke jurang pun kau mau ikut denganku? "

"Isshh.. Ogah. Kalau kau ke jurang aku akan bersama Yeonjun oppa. Aku akan.. "

"Ya, bisa tidak berhenti menyebut namanya? Aku tau dia cinta pertamamu tapi setidaknya hargai aku yang ada di hadapanmu ini. "
Ucapnya sembari menampilkan raut wajah kesal dan bibirnya mengerucut sempurna.

"Ututuuu... Beomgyu ku cemburu? Aku suka melihatnya. "
Dengan gemas aku mencubit kedua pipinya. Aku suka jika dia sedang kesal.

"Udah ih jangan cemberut begitu. Iya, aku janji tidak menghubungi atau membicarakan tentang Yeonjun oppa dihadapanmu. "

"Janji? "

"Iya janji. "
Aku pun membalas tautan kelingkingnya. Astaga anak ini.

Setelah beberapa menit kami mengendarai mobil, akhirnya kami sampai di sebuah taman.