💛💛 TXT >< YOU 💛💛
📍 (YN) : Nama kamu
📍 Happy ending and Sad ending
📍 Kumpulan imagine kebucinan author dengan para member TXT.
📍 Update : Selasa
🏆1# Txt imagine ✨
🏆4# imagine ✨
"Yeonjun.. " Aku menunggu beberapa detik hingga ada suara langkah kaki yang mulai mendekati pintu.
Ceklek.. Seseorang membukakan ku pintu. Coba kutebak, pasti dia..
"Oh ternyata (YN). Ayo, masuklah. " Ucapnya dengan ramah dan senyuman kotaknya yang tak pernah lepas dari wajah tampannya.
"Iya oppa. " Benar dugaanku. Pasti Taetae oppa yang membukakanku pintu. Aku pun mengikutinya untuk masuk.
Jujur saja saat ini yang kucari bukan dia. Tapi adiknya hehee.
"Kalau kau ingin bertemu denganku tetaplah duduk disini, tapi kalau dilihat dari raut wajahmu pasti yang kau cari adalah adikku. Benarkan? "
"Temui saja dia di ruang keluarga. Kau pasti tau apa yang dilakukannya. "
"Baik oppa. " Ucapku sembari pergi meninggalkan nya dan menemui sosok yang menjadi tujuanku kemari.
Saat ini aku sudah sampai tepat di ruang keluarga yang dimaksut Taetae oppa dan benar saja, sosok yang kucari sedang asyik menatap layar ponselnya.
Yeonjun, adik dari Taetae oppa yang merupakan teman akrab kakakku.
Pria kecil yang suka sekali membuat anak orang jejeritan karna tatapan mata hilangnya dan roti sobeknya.
Kalau kalian menebak dia adalah Park Jimin, kalian benar. Dan aku adalah adiknya. Beruntung sekali bukan.
Kembali kecerita...
"Ehemm.. " Aku berusaha membuat suara supaya dia mau menatapku namun dia masih tetap fokus pada layar ponselnya. Mungkin saat ini dia sedang bermain game.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tidak mau mengganggunya. Aku pun kini mendekatinya. Duduk dekat dengannya.
Astaga tampan sekali dia jika dilihat dari dekat. Tidak salah jika aku menyukainya. Dia sama tampannya dengan Taetae oppa. Batinku.
Aku terus menatapnya dengan seksama. Aku tak ingin membuatnya terganggu. Aku akan menunggunya hingga dia selesai memainkan game di ponselnya.
Beberapa menit aku menunggu, akhirnya dia menatapku walau sekilas. Dia menyadari kedatanganku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.