•♡ TXT IMAGINE ♡•

💙06 - I'm Not Human 💛

BGM :
🎧 Kim Na Young - Tell Me

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Happy Reading
.

.

.

💛💙💛

"Akhirnya kau membuka matamu. Mulai sekarang panggil aku eomma. Mengerti? "

Dia hanya mengangguk perlahan.
"Eomma.. "

"Anak pintar. Dan ingat, namamu adalah Choi Soobin. Eomma akan memanggilmu Soobin. "

"Soobin? Namaku Soobin? "
Wanita itu mengangguk. Matanya nampak berkaca kaca setelah mendengar ucapan pertama dari Soobin.

"Soobin, eomma. Soobin sayang eomma. Soobin tidak akan membiarkan eomma sedih. "
Dengan segera Soobin memeluk wanita yang dipanggilnya eomma tersebut. Dan dibalas oleh eomma nya.

"Eomma juga sayang Soobin. "

.
.
.

Fiuhh..
Kenapa hari ini begitu panas. Mana bus nya belum datang-datang.

Aku yang kesal, hanya bisa menggerutu sembari menatap kanan kiri.

Tug.. Tug..
Seorang pria bertubuh tinggi sedang berdiri di sampingku. Kurasa dia juga sedang menunggu bus yang sama denganku.

Kegiatan menunggu ini membuat keringatku mengucur deras. Dengan segera aku mengambil sapu tangan di dalam tasku.

Sesaat ketika aku mengambilnya, tanpa sengaja aku menjatuhkan sapu tanganku tersebut.

Namun dengan cepat diambil oleh pria tinggi disampingku. Dengan ramah dia mengembalikan kembali padaku.

"Terimakasih. "
Ucapku singkat pada pria itu. Pria itu hanya merespon anggukan dan senyuman simpul.

Sesaat ketika aku akan mengelap dahiku, tatapanku fokus ke wajahnya.

Di cuaca sepanas ini, wajahnya nampak kering tanpa ada keringat setetespun. Apalagi saat itu dia memakai setelan jas lengkap berwarna abu-abu dengan kemeja putih.

Bayangkan saja seperti apa gerahnya.

"Mm.. Apa kau tidak merasa kegerahan di cuaca seperti ini? "

Pria itu menggeleng berulang. "Tidak. Justru aku merasa dingin. "

"Dingin? "
Dengan lancang aku menempelkan punggung tanganku ke dahinya dan beralih ke tangannya.

"Ya, kenapa dingin sekali? Apa kau sakit? "

"Tidak. Aku baik-baik saja. "

"Oh ya? Tapi kenapa tubuhmu dingin sekali. Seperti besi. "

"Memang aku terbuat dari besi. "
Celetuknya singkat mampu membuatku terkekeh. Dasar pria ini, bisa-bisanya dia bergurau.

"Oh ya, siapa namamu? "
Tanyaku padanya.

"Choi Soobin. Panggil saja Soobin. "
Jawab nya sembari menyodorkan jabatan tangan padaku.

"Aku (YN). "
Aku pun segera membalas jabatan tangannya. Sungguh, tangannya pun terasa dingin.

"Nama yang indah. "

"Ya kau bisa saja. "
Karna ucapannya, pipiku memerah seperti kepiting rebus.

Brumm.. Brumm..
Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depanku dan Soobin.