28

3K 207 3
                                    

Assamualaikum teman-teman. Sebelumnya aku mau berterima kasih sebanyak-banyaknya yang telah memberikan vote, comment dan semangat untuk cerita sederhana dan penuh kekurangan ini. Aku sungguh-sungguh berterima kasih.

Mungkin itu saja yang ingin aku sampaikan

Selamat membaca^^

***

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Wanita berbaju biru berjalan gontai di lorong rumah sakit yang sepi. Rasa ngantuk, lelah, dan pikiran yang penuh memenuhi tubuhnya. Nayla membuka pintu ruang bedah umum dan Bunyi nyaring ponselnya telah ia dengar bahkan  sebelum ia membuka pintu. "Iya, bu. Ada apa? "

"Kenapa gak jawab telpon ibu, nak?!" Ucap Ibu di seberang.

"Maaf, bu. Aku baru saja selesai operasi. Ada apa, bu?"

"Ada tidak Aira menelepon mu?"

"Sebentar, bu" Nayla membuka menu panggilan. Namun tidak ada nama Aira. Dan ia juga mengecek aplikasi chatting. Namun, Aira juga tidak ada menghubungi nya. "Tidak ada, bu."

"Astagfirullah. Kemana saja dia pergi sebenarnya?" Suara ibu bergetar. Ada rasa khawatir dan cemas akan keponakannya itu.

"Memangnya dia kemana, bu?"

"Sejak tadi pagi dia belum pulang. Dia cuma minta izin kuliah dari pagi sampai sore. Tapi ini udah jam 10 malam, dia juga belum pulang. Ibu sudah meneleponnya tapi ponselnya tidak bisa di hubungi. Ibu gak tau siapa aja temannya di kampus yang bisa ditanyai. Ya Allah, sebenarnya kemana saja anak itu pergi?" Di seberang ibu duduk di kursi ruang tamu dengan rasa yang tidak nyaman. Mulai dari berdiri, berjalan mondar-mandir, duduk, melihat keluar rumah, mengecek ponsel dan duduk lagi.

"Kak Nafis udah pulang, bu?"

"Sudah, sekarang dia pergi mencari Aira ke kampus, mana tau dia ada di sana bersama teman-teman nya".

"Bang Faris sudah ibu kasih tau?"

'Awalnya tidak ibu kasih kabar, karena ibu pikir Aira akan pulang jam 7-an. Tapi setelah lewat azan Isya, dia juga belum pulang. Setelah itu, ibu kasih tau saja Faris, karena Aira adalah adiknya dan dia berhak tau, jadi ibu menghubungi nya."

"Sekarang abang dimana?"

"Jalan ke sini dari kampung. Mungkin sebentar lagi sampai di rumah"

"Ibu tenang saja, ya. Aku akan segera pulang. Nanti aku juga cari sama-sama."

"Iya, nak. Hati-hati. "

"Iya, bu. Aku tutup ya bu, assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumussalam"

****

Beberapa detik setelah ibu menutup telpon dengan Nayla, suara mobil terdengar mendekati rumah. Ibu berdiri dan mengintip keluar rumah. Bisa jadi yang datang adalah Nafis dengan Aira.

"Assalamu'alaikum" Ucapan salam itu membuat harapan ibu pupus.

"Wa'alaikumussalam" Jawab ibu.

"Aira sudah ketemu, bu?" Tanya Faris.

"Belum, nak" Geleng ibu.

"Sudah ada kabar dari Nafis?"

"Tidak, tadi ibu nelpon dia masih mencari tau Aira dimana"

"Baiklah bu. Aku akan pergi mencarinya juga" Ucap Faris.

"Iya, nak. Hati-hati". Faris mulai membalikkan badannya, siap pergi mencari Aira. "Sebentar, nak. Ummi mu sudah tau Aira belum pulang? "

Wedding Shock ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang