Vote and Comment!
(TERUNGKAP)
Happy Reading
°~°°~°~°°~°~°°~°~°°~°
"Hiks...hiksss... Tega-teganya kau menyakiti sahabat aing anjeng!"
Lucas menangis histeris di dalam dekapan Papa Leon, papa barunya si Lucas.
Leon hanya menatap datar anak lelaki yang sedang menangis dihadapannya. Ingin mengomeli tapi nanti tambah menangis lalu bengek nya kambuh terus Leon jadi khawatir lagi.
Dia mana mau itu terjadi.
Tapi si Lucas dari tadi gak mau diem layar televisi nya juga sudah dimodarkan sejak setengah jam yang lalu.
"Huwaaaa, Lo papa teranjeng sepanjang masa!" Lucas tambah mengamuk, dia mau ngehajar muka mulus bapak setan nya ini, tapi dari tadi tangannya ditahan mulu.
"Tuan muda sebaiknya anda berhenti menangis paru-paru anda nanti meledak, mau?" Dokter Militer yang sebelumnya menangani Lucas menasehati, dengan dibumbui sedikit kebohongan yang langsung sukses membuat seorang Lucas yang cengeng nya tiada tara langsung terdiam.
Mata penuh air mata nya langsung menengok ke arah dokter itu.
Matanya nya melirik awas pada dokter itu. "Papa dokter itu gak ada akhlak sama Lucas, huwaaaa!"
Lucas yang notabenenya gak bisa mendengar hal buruk tentang dirinya sendiri langsung menangis lagi sambil mengadu pada orang yang sedang mendekapnya. Sekarang dia lagi di mode sensitive. Jadi diharapkan jangan mengganggu nya dulu karena sekarang dia sedang difase senggol mewek.
"Diamlah Lucas dan berhentilah mengumpat." Leon berucap tegas sambil tersenyum kecil karena akhirnya Lucas bayi kecilnya mau mengucapkan kata 'papa' walau secara tidak sadar, dia tidak habis pikir bisa-bisanya Lucas yang baru saja dia angkat menjadi anak ternyata sangat cengeng. Tapi tidak apa-apa untuknya karena Lucas yang seperti ini sangat menggemaskan.
Anak-anaknya semuanya sudah mandiri sejak kecil, jadi dia tidak bisa merasakan rasa menjadi seorang papa yang sesungguhnya. Sesekali dia ingin memanjakan anak-anaknya tapi anak-anaknya menolak semua, beralasan bahwa mereka sudah dewasa.
Ada perasaan kecewa dihati Leon karena anak-anaknya yang selalu menolak ketika Leon ingin memanjakan mereka, tapi pada akhirnya dia menemukan Lucas yang mulai sekarang akan menjadi anak bungsunya. Anak yang akan dia berikan rasa sayang dan cinta sebanyak-banyaknya.
Bukannya berhenti menangis Lucas malah nambah histeris.
"Berhentilah menangis tuan muda, lagipula teman-teman anda memanglah seorang buronan mereka sudah melakukan tindak kejahatan yang sangat merugikan negara." Salah satu tangan kanan Leon yang bernama Eren akhirnya angkat bicara, setelah ada kode dari Leon untuk memberikan penjelasan pada Lucas yang terlalu menyayangi sahabat-sahabatnya.
Lucas pun akhirnya mau menghentikan tangisan melengkingnya, tangisan yang tidak ada merdu-merdunya dan bisa bikin tuli mendadak.
Lucas menoleh pada orang disamping papanya. "Apa yang besplen gue lakuin emangnya?!"
Lucas bertanya dengan nada ngegas, tapi sebelum mendapat jawaban bibirnya langsung disentil oleh papanya. "Sudah papa bilang gunakan bahasa yang baik."
Lucas hanya menuruti dengan ogah-ogahan. "Yayaya, terserah."
Eren tersenyum melihat tingkah kedua tuannya, Eren pun melanjutkan penjelasannya setelah mendapat izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS (End) - (OPEN PO)
Fanfiction[Brothership×Family×Fantasi] Hidupnya menjadi tak karuan setelah memilih untuk menerima sebuah beasiswa disebuah sekolah ternama. Tiba-tiba diangkat menjadi seorang anak jenderal, kemudian diperebutkan lagi oleh 2 keluarga berpengaruh hingga dia ha...