LUCAS-16✔️

12.7K 1.9K 227
                                    

Vote & Comment

(Hilang Kepercayaan)

Happy Reading All

•••••

"Tempat kan 3 monyet di ruang bawah tanah," ucap Felix sedatar mungkin pada salah satu anak buahnya. Anak buahnya pun dengan sigap menjawab.

"Lapor! 3 monyet telah siap," jawabnya dengan suara lantang

Felix hanya mengangguk acuh kemudian langsung melangkah ke arah ruang khusus untuk menyiksa para pengkhianat dan para narapidana.

Para saudaranya pun mengikuti Felix, untuk sedikit menghibur diri setelah emosi yang tidak bisa dilampiaskan pada adik kecil mereka.

"Lepaskan kami."

"Ampuni kami yang mulia."

"Yang Mulia demi apapun besok adalah hari kami dibebaskan dari penjara." Pria bertubuh paling kerempeng memberikan alasan paling menyedihkan, wajahnya seperti orang paling menyedihkan di dunia.

"What do we care, bastard?!" ujarnya sinis, Chris mewakili ungkapan dari para saudaranya yang jengah mendengar rentetan permohonan memuakkan dari 3 pelaku yang telah membuat adik mereka babak belur.

"Hamba mohon pangeran." Ketika mahkluk itu semakin memohon-mohon minta dilepaskan.

"Kalian berisik sekali! Arnold potong lidah ketiga orang ini." Felix memerintahkan adiknya bukan tanpa alasan tapi karena Arnold sangat menyukai sensasi ketika dia memotong sebuah lidah dengan pisau Sangkur Aiton kesayangan miliknya yang digunakan khusus untuk menyiksa para penjahat.

Arnold pun dengan senang hati mengeluarkan pisau kesayangannya yang selalu dia bawa kemanapun.

"A-amp- akhhhh." Satu orang terpotong lidahnya, lidah itu langsung terpotong dan Arnold dengan sumringah diwajahnya langsung menginjak lidah yang di potong tadi sampai gepeng.

Korban berikutnya menggigil ketakutan melihat teman satu selnya telah terpotong lidahnya. "Mo-mohon ma-maa- ashhhh." ucapnya sambil menangis namun belum sampai ujung perkataan nya, Lidah itu sudah meloncat karena Arnold menebas lidah itu sekalian dengan bibir bawah orang itu.

"Wohouuu seronok nyee," gumam Arnold mengikuti logat bicara dari orang-orang negeri Jiran. "Terakhir kau, ahh lidah mu akan ku pajang sebagai salah satu koleksi ku." Seringai kejam terpatri diwajah tampan Arnold.

Tanpa kata lidah itu dia potong-potong, kali ini bukan menggunakan pisau lipat super tajamnya melainkan menggunakan pisau tumpul berkarat. Korban terakhir terlihat seperti akan mati saat itu juga ketika lidahnya dipotong menggunakan benda tumpul.

Keempat saudaranya yang lain pun tanpa tunggu lama mulai melancarkan aksi penyiksaan mereka.

Dimulai dari David yang menjejali mulut ketiga orang itu dengan jenis obat yang akan menguntungkan bagi mereka, David menjejali mulut ketiga orang itu dengan obat yang akan membuat ketiga orang itu tidak akan bisa kehabisan darah dan kesadaran mereka akan tetap bertahan biar pun mereka siksa semengerikan apa pun.

Felix selaku orang yang mencetuskan ide untuk menyiksa ketiga orang itu turun membantu dengan mulai menyayat setiap bagian tubuh yang akan membuat si penderita akan lumpuh total seketika.

Permainan mereka terlihat tenang namun menyakitkan, hanya ada senyum lembut terpatri diwajah mereka yang membuat ketika orang yang sedang disiksa itu semakin ketar-ketir.

Chris yang paling muda pun tak ingin kalah dia mancambuki tubuh ketiga orang itu dengan cambuk bergerigi yang akan membuat kulit yang terkena cambukan akan robek hingga ke daging bagian dalamnha. Seketika darah mengucur deras dengan luka menganga disekujur tubuh ketiga narapidana itu, luka sayat dan baret membuat ke tubuh lelaki besar itu nampak seperti mayat hidup.

LUCAS (End) - (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang