LUCAS-25✔️

10.9K 1.9K 267
                                    

Vote & Comment

(KAGET)

!Happy Reading!

••••••

Fajar yang rasanya baru saja menjelang kini dengan cepat kembali pada sang senja yang selalu menanti untuk Fajar segera menghilang.

Tapi walau dari Fajar ke Senja telah berlalu. Lucas, si bocah unbelievable tidak berkenan untuk menghentikan tangis ketakutannya. Hanya tidur siang 3 jam kemudian terbangun kembali dalam keadaan menangis hingga sekarang tidak bisa dihentikan.

Tepat pukul 7 malam saat jam makan malam akan segera dilangsungkan, Demon yang sudah kesal karena sudah banyak cara dia lakukan agar Lucas berhenti menangis tapi tidak ada yang mempan, dia menggendong Lucas dengan kuat walau timbal balik yang dia dapatkan rontaan kuat disertai dengan tubuh bergetar hebat.

"Lepas! huaa lepasin! turunin." Teriakan disertai tangisan melengking memenuhi seisi istana yang semula sunyi kini dipenuhi oleh suara tangisan dari bayi besar itu.

Demon menuruni tangga dengan hati-hati karena didekapannya ini ada seorang bayi babon yang sedang mengamuk.

Demon kurang bisa dalam aksi bujuk membujuk akhirnya dengan tidak rela dia memutuskan untuk mempertemukan Lucas dengan para saudara kandungnya.

Siapa tau bisa langsung diem.

Tangisan masih terdengar ketika Demon sampai di ruang makan. Segukan kecil pun ikut menyahut dan segera mengalihkan atensi para penghuni ruang makan yang baru tiba pada bocah kecil yang masih berada digendongan Daddy-nya.

"Ada apa dengannya?" tanya Lucifer yang berasal dari istri keduanya yang sudah tiada karena terbunuh ditangan Demon sendiri.

Demon mendudukan dirinya dikursi yang sangat jarang dia tempati bukan jarang lagi tapi gak pernah ditempatin sama sekali.

Demon berdehem sebentar. "Adik kalian rewel," jawab Demon masam, dia merasa malu karena tidak bisa mengurus satu bocah saja tapi harap dimaklumi yah kan bocah yang diurus juga bentukannya mirip buntelan pentol ngeselin tapi jadi kesayangan.

"Ayo kemari bersama kami saja yuk." Lucifer mencoba membujuk namun bukannya respon senang yang didapatkan tapi malah dikacangin Lucas.

Amon si anak yang sebelumnya merupakan seorang bungsu dan kini telah tergantikan mencoba untuk melihat wajah adik barunya yang sangat sulit untuk dia lihat. Dia sangat penasaran bagaimana rupa anak yang sempat membuat geger seisi Istana itu.

"Hai adik, kenalin nama kakak Amon de Stankevičienė," ujar Amon dan segera mengalihkan perhatian Lucas yang masih mewek kejer.

Lucas menatap Amon tetapi tetap tidak menghentikan tangisnya. Bibirnya masih melengkung sempurna dengan mata berkaca-kaca.

Amon membeku melihat wajah itu.

Astaga!

Gawat!

Matilah Amon... Dia sangat tahu siapa bocah itu.

Di... Dia adalah...

"Wahh si bangs*t ngapain disini!" Seketika bocah yang nangis seperti dunia akan kiamat tadi telah terganti dengan jiwa seorang preman kampung yang sedang ngamuk.

Si Lucas memberontak turun dari pangkuan Demon.

Demon pun dengan suka rela menurunkan anaknya yang sepertinya akan bersenang-senang.

Dia berlari menerjang ke arah Amon yang masih tercengo di tempat. Siapa yang akan menyangka jika bocah yang dulu sangat sering dia jahili sampai nangis kejer adalah adik bungsunya!

LUCAS (End) - (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang