Vote & Comment
(AKI)
Happy Reading All
•••••
Demon mendarat di depan pintu masuk Istana hingga meninggalkan sedikit cekungan kawah ditempatnya berpijak.
"Dimana ayah ku!" Demon berteriak panik, para penghuni istana pun terkejut karena tidak pernah melihat pangeran bungsu kekaisaran iblis begitu panik apalagi dia panik nya sambil menggendong seorang lelaki mungil yang kini dalam keadaan setengah sadar.
"Ada apa?" Suara membekukan itu terdengar, dia adalah Ayah dari Demon, Ramon de Stankevičienė.
Demon menyahut dengan santai. "Tidak apa-apa." Lucas mendengar jawaban sang Daddy, dengan kekuatan yang tersisa dia menggeplak pipi Demon bisa-bisanya anaknya lagi diujung tanduk lalu dia menjawab 'tidak apa-apa'.
"Dasar Daddy bego!" gumamnya lirih. "Udahlah mau truk aja." Lanjutnya lagi yang sudah sakau, sekarang dia seperti orang mabok amer.
Demon tersentak, bisa-bisanya dia melupakan bocah yang digendongnya.
Fyi aja nih jadi si Demon itu takut banget sama bapaknya, sebagai seorang bungsu dia terlalu dijaga dan kalau melanggar perintah dia akan dihukum seberat-beratnya hingga akhirnya tumbuh rasa takut pada ayahnya dan jika bapak dan anak itu bertemu Demon akan terlihat linglung dan melupakan apa yang ingin dia sampaikan sebelumnya.
"Ayah tolong Lucas." Demon berucap dengan kata-kata memohon tapi dari nada suara dan wajahnya sama sekali tidak menunjukan bahwa dia sedang mengajukan permohonan.
"Siapa bocah lemah digendongan mu itu." Tidak menjawab permohonan Demon dia lebih memilih mengajukan pertanyaan terkesan merendahkan.
"Dia anak bungsu ku ayah," jawab Demon tegas merasa sedikit tidak rela anak lucu nya disebut lemah.
"Ckk bisa-bisanya keturunan Stankevičienė lemah seperti itu," decak sinis Ramon membuat Lucas yang sudah benar-benar diambang batas kesadaran nya memaksakan diri untuk menoleh ke belakang tubuhnya karena dia yang sedang digendongan koala Daddy-nya.
Ramon tersentak melihat wajah dari putra bungsu sang anak yang tak lain adalah cucu terakhirnya, wajah dengan hidung dan pipi dengan lemak bayi yang memerah karena menahan rasa sakit.
Dia melihat jika cucu yang dia bilang lemah itu sedang berusaha mengucapkan kata-kata yang mengarah padanya. "Da-dasar aki-aki bau tanah, fucekk siapa j-juga yang mau jadi c-cucu Lo!" Jari tengah terpampang nyata menghunus ke Ramon yang membeku mandapatkan tingkah bar-bar itu.
Atensi Lucas kembali ke Daddy-nya yang rada bego. "Bubay D-daddy mau ketemu e-emak dulu." Setelah berucap seperti itu Lucas langsung kehilangan kesadarannya, kepalanya jatuh terkulai ke dada bidang sang Daddy.
Demon dibuatnya panik seketika. "Hei nak! bangun jangan bercanda." Demon terus menguncang-guncang tubuh kecil dengan napas terasa tipis-tipis hawa keberadaan anak itu juga mulai menurun.
"Berikan anak mu pada ku." Ramon mendekat pada Demon yang terlihat sangat panik.
Demon menyerahkan sang anak dengan pasrah. "Tolong selamatkan anakku ayah," ucapnya dengan permohonan sungguh-sungguh.
Ramon berucap acuh tak acuh. "Ku usahakan." Kemudian Ramon segera menghilang dengan membawa cucu bungsunya digendongannya.
.....
Sementara di Kekaisaran Fenyang terjadi keributan besar karena si bungsu yang menghilang entah kemana. Semua orang panik mencarinya.
Dan yang paling dipusingkan adalah para kakaknya Lucas yang kelimpungan mencari sang adik yang benar-benar menghilang bak ditelan bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCAS (End) - (OPEN PO)
Fanfiction[Brothership×Family×Fantasi] Hidupnya menjadi tak karuan setelah memilih untuk menerima sebuah beasiswa disebuah sekolah ternama. Tiba-tiba diangkat menjadi seorang anak jenderal, kemudian diperebutkan lagi oleh 2 keluarga berpengaruh hingga dia ha...